Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita OS Android yang Pada Mulanya Diciptakan Bukan untuk Smartphone

Kompas.com - 04/01/2018, 19:18 WIB
Rizky Chandra Septania

Penulis

Sumber TechSpot

KOMPAS.com - Android kini menjadi sistem operasi smartphone yang populer, dengan pangsa pasar 88 persen di seluruh dunia. Namun ada fakta yang mengejutkan di balik penciptaan Android. Ternyata pada awalnya, OS Android bukan diciptakan untuk perangkat smartphone, melainkan kamera digital.

Prototype awal OS Android memungkinkan sebuah kamera terkoneksi dengan perangkat komputer, dan terhubung dengan pusat data milik Android. Sehingga, pengguna tidak memerlukan penyimpanan yang besar untuk fotonya.

Berdasarkan pernyataan dari Andy Rubin, sang pencipta Android, penemuan ini sempat di presentasikan di hadapan investor pada 2004. Namun, fungsi sistem tersebut tampaknya harus ditinjau ulang. Pasalnya, kala itu pasar kamera digital mulai memudar.

Alhasil, Android pun harus dirancang ulang sebagai sistem operasional handset. Ia muncul dengan misi baru. Bukan lagi sebagai sistem yang hanya diperuntukkan bagi kamera digital, melainkan mobile device yang dirancang untuk lebih mengerti pemiliknya.

Baca juga: 8 Aplikasi Selfie Pilihan untuk Android dan iOS

Konsep yang dimiliki oleh si robot hijau ini kemudian menggugah minat raksasa Google untuk memilikinya.

Pada Agustus 2005, Google membeli 100 persen saham Android. Berdasarkan informasi yang dikutip KompasTekno dari Tech Spot, Kamis (5/1/2018), akuisisi Android oleh Google ditaksir mencapai 50 juta dolar AS (Rp 673 Miliar).

Setelah proses akuisisi, Rubin dan co-founder Android lainnya ditarik menjadi bagian dari Google. Rubin sendiri dipercaya menjadi Vice President di perusahaan tersebut. Namun delapan tahun kemudian, Rubin hengkang dari Google dan membuat startup hardware sendiri pada 2014.

Kini, Android telah menjadi sistem operasi yang merajai smartphone dunia. Pada 2016 lalu, Android telah diadopsi oleh 88 persen smartphone dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com