KOMPAS.com - GoPro dilaporkan sedang dalam proses memberhentikan antara 200 hingga 300 orang tenaga kerja. Kebanyakan dari mereka berasal dari divisi aerial, bagian perusahaan yang menggarap drone Karma.
Sumber dalam perusahaan mengatakan, GoPro telah mengirim e-mail kepada para karyawan terkait untuk menjelaskan perihal pemutusan hubungan kerja.
Dalam surat, disebutkan bahwa hal ini dilakukan dalam rangka restrukturisasi. "Keputusan ini dibuat untuk menyelaraskan sumber daya perusahaan dengan kebutuhan bisnis," demikian tulis GoPro
Karyawan-karyawan yang akan diberhentikan kabarnya sudah dibebastugaskan, tapi masih akan dibayar hingga 16 Februari mendatang.
Penjualan drone Karma disinyalir tak sesuai dengan harapan GoPro. Bahkan sejak awal, drone perusahaan pembuat kamera aksi ini sudah didera berbagai kesulitan.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari TechCrunch, Minggu (7/1/2018), hanya sebulan setelah debutnya di pasaran, GoPro bahkan sempat melakukan recall atau menarik Karma dari peredaran karena masalah baterai yang menyebabkan drone tiba-tiba jatuh saat terbang.
Karma lalu mulai dijual kembali pada Februari 2017. Namun saat itu sang drone GoPro sudah mendapat saingan berat berupa drone Mavic Pro besutan DJI.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.