Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FBI Memaki Apple di Tengah Konferensi, Ada Apa?

Kompas.com - 13/01/2018, 10:49 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Penulis

KOMPAS.com - Ahli forensik Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI), Stephen Flatley rupanya memendam rasa kesal terhadap Apple. Dalam sebuah konferensi internasional keamanan siber di Manhattan, New York, Amerika Serikat, Rabu pekan ini, dia dilaporkan memaki Apple dengan menyebut perusahaan gadget itu "berengsek" (jerk).

Apa pasal? Kekesalan FBI berakar dari sikap Apple ketika diminta bantu membuka kunci pengaman sebuah iPhone 5C milik Syed Farook, pelaku penembakan di California, Amerika Serikat, Desember 2015 lalu. Alih-alih dipenuhi, permintaan FBI justru ditolak mentah-mentah dengan alasan menjaga privasi pengguna.

Baca juga: FBI Frustrasi Bongkar iPhone Teroris, Biangnya "Coba 10 Kali"

Flatley juga mengeluhkan mekanisme sekuriti Apple yang belakangan dibuat jadi makin menyulitkan kerja biro penyelidik tersebut dengan membatasi kecepatan brute force (upaya menjebol password dengan menebak aneka kemungkinan kata kunci secara terus menerus).

Jumlah password yang bisa coba dimasukkan menurun dari 45 per detik menjadi hanya satu tiap 18 detik. Menurut Flatley, waktu yang diperlukan untuk menjebol password pun molor dari dua hari menjadi dua bulan.

"Sampai sejauh mana upaya semacam itu bisa disebut menerapkan peningkatan (keamanan) dan bukan menghalang-halangi kerja penegak hukum?" tanya Flatley kepada hadirin konferensi, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari ArsTechnica, Sabtu (13/1/2017). "Apple bagus sekali soal melakukan hal-hal evil genius," imbuhnya.

Baca juga : FBI Akhirnya Ungkap Bagaimana Meretas iPhone Teroris

Sikap sebaliknya ditunjukkan oleh Flatley terhadap Cellebrite, perusahaan asal Israel yang akhirnya mengulurkan tangan untuk membantu FBI menjebol iPhone 5C saat Apple tak mau melakukannya. Flatley memuji-muji Cellebrite yang menjual aneka perangkat dan teknologi peretasan untuk keperluan penegak hukum di seluruh dunia.

Demi keamanan konsumen

Konflik antara Apple dan FBI soal upaya menjebol iPhone 5C milik Farook sempat menjadi topik hangat di dunia teknologi pada 2016 lalu. Di satu sisi ada FBI yang berkepentingan meretas perangkat itu. Tentu bukan untuk tujuan jahat, melainkan keperluan penyelidikan.

Di sisi lain, Apple keukeuh tak mau membantu membuka kunci enkripsi iPhone lantaran menjunjung tinggi privasi dan kerahasiaan data para pengguna perangkatnya. Raksasa-raksasa teknologi lain seperti Alphabet, Microsoft, dan Facebook yang sama-sama memiliki prinsip serupa lantas berbaris membela Apple saat FBI ingin memaksakan permintaannya lewat pengadilan.

Baca juga: Mengenal Cellebrite, Perusahaan Israel Spesialis Pembobol Ponsel

"Selama bertahun-tahun kami memakai enkripsi untuk melindungi data pribadi pengguna kami. Sebab, kami percaya itulah satu-satunya cara untuk menjaga informasi mereka agar tetap aman," sebut Apple dalam sebuah pernyataan di situsnya, yang diunggah ketika konflik dengan FBI sedang panas-panasnya.

"Kami bahkan menempatkan data (pengguna) itu di luar jangkauan kami sendiri, karena meyakini bahwa konten yang tersimpan di iPhone Anda bukanlah urusan kami," lanjut Apple dalam pernyataannya.

FBI menyebut perlindungan data melalui enkripsi yang tak bisa ditembus -termasuk oleh penegak hukum- merupakan masalah besar bagi keamanan publik. Dalam konferensi sekuriti yang sama dengan Flatley, Direktur FBI Christopher Wray mengungkapkan bahwa, di tahun fiskal 2017 saja, pihaknya sudah tak mampu mengakses data di 7.775 perangkat.

"Masing-masing dari hampir 7.800 perangkat itu terkait dengan subyek tertentu, terdakwa tertentu, korban tertentu, dan ancaman tertentu," sebut Wray, sambil menambahkan bahwa pihaknya mendukung penggunaan enkripsi untuk melindungi data. Tapi, lanjut dia, perusahaan teknologi seharusnya membantu aparat penegak hukum yang butuh mengakses data terenkripsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com