KOMPAS.com - Lewat update software, Apple dengan sengaja melakukan throttling alias menurunkan kinerja iPhone yang kondisi baterainya sudah menurun.
Fungsi yang dimaksudkan untuk mencegah masalah iPhone mati mendadak ini membuat bingung pengguna karena keberadaaannya tak diumumkan dengan jelas oleh Apple.
Para pemilik iPhone yang kadung melakukan update software pun tidak bisa memilih apakah ingin melakukan throttling perangkatnya atau tidak. Namun hal tersebut agaknya bakal segera berubah dalam waktu dekat.
Dalam sebuah wawancara, CEO Apple Tim Cook sekali lagi meminta maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh throttling secara diam-diam itu. Dia juga menyebutkan bahwa Apple nantinya bakal menyediakan opsi untuk mengaktifkan atau mematikan fitur throttling di iPhone.
"Kami akan memberitahukan pengguna apabila kinerja perangkatnya dikurangi sebanyak angka tertentu agar tak restart tiba-tiba. Kalau Anda tak mau, Anda akan bisa mematikannya," ujar Cook, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari MacRumors, Minggu (21/1/2018).
Selain itu, Apple juga akan menyediakan fasilitas di iOS untuk memantau kondisi baterai. Pengguna pun bisa mengetahui apakah baterainya perlu diganti untuk mencegah masalah restart mendadak atau belum. "Jadi hal ini akan menjadi sangat transparan," kata Cook.
Apple sebelumnya banyak dikritik lantaran tidak transparan dengan diam-diam menurunkan kinerja iPhone lewat update software. Usai menerima gugatan hukum class action secara bertubi-tubi dari para pemilik iPhone yang berang, Apple akhirnya berterus terang dan meminta maaf.
Pabrikan berlambang buah apel tergigit itu juga menawarkan potongan harga unit baterai pengganti bagi iPhone lawas, dari 79 dollar AS menjadi 29 dollar AS. (Baca juga : Potongan Harga Baterai iPhone di Indonesia Masih Tunggu Kesiapan Apple)
Usai baterai diganti baru, iPhone lawas pun kembali kencang karena sistem operasi mematikan throttling secara otomatis. Namun, karena baterai iPhone tidak bisa dibongkar sendiri oleh pengguna, proses penggantian mesti dilakukan di toko Apple Store.
Hal itu pun rupanya dipandang masih belum cukup untuk meredam kontroversi iPhone lemot sehingga Apple memutuskan untuk menyerahkan fungsi throttling ke tangan pengguna.
Apabila telah tersedia nanti, pengguna iPhone lawas bisa memilih untuk mematikan throttling agar perangkatnya tetap kencang, meski dengan risiko restart mendadak.
Baca juga : iPhone Sengaja Dibikin Lambat, Ini Penjelasan Apple dan Solusinya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.