KOMPAS.com - Tak kurang dari 397 juta unit smartphone terjual dalam tiga bulan sepanjang kuartal IV-2017. Angka itu naik satu persen dari tahun ke tahun, setidaknya begitu menurut laporan teranyar dari firma riset GfK.
Jika dihitung totalnya, ada 1,46 miliar unit smartphone terjual secara global sepanjang 2017. Pendapatan dari penjualan itu ditaksir mencapai 479 miliar dollar AS atau setara Rp 6.386 triliun.
Perlu diketahui, penghitungan GfK mencakup keseluruhan penjualan smartphone, baik melalui distributor resmi maupun non-resmi (black market/BM). Berbeda dengan firma riset IDC yang penghitungannya berdasarkan jumlah ponsel yang siap dijual oleh distributor resmi.
IDC sendiri belum mengeluarkan laporan penjualan smartphone kuartal IV-2017, sehingga belum diketahui total penjualan smartphone sepanjang tahun dari versi firma tersebut.
Pasar Asia lesu
Peningkatan permintaan smartphone didominasi warga Timur Tengah dan Afrika dengan pertumbuhan delapan persen. Sementara itu, Eropa Tengah dan Timur mencatat pertumbuhan tujuh persen.
Pasar Asia justru sedang lesu. Menurut data, permintaan pasar smartphone menurun sembilan persen di negara-negara maju di Asia atau disebut “Developed Asia”, semacam Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan.
Negara-negara berkembang di Asia atau disebut “Emerging Asia” untuk pertama kalinya mengalami penurunan, yakni sebanyak satu persen. Negara-negara dalam kategori ini adalah Indonesia, India, Thailand, Malaysia, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Filipina, dan Bangladesh.
India berkontribusi paling besar dengan penurunan permintaan smartphone sebesar tiga persen. Salah satu faktornya adalah meningkatnya tren feature phone dengan jaringan 4G yang lebih murah ketimbang smartphone.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.