Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Memotret "Super Blue Blood Moon" dengan "Smartphone"

Kompas.com - 31/01/2018, 14:50 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber Daily Mail

2. Gunakan mode “manual”. Sebagain ponsel Android menyediakan mode kamera manual yang berisi opsi pengaturan tingkat lanjut. Biasanya di mode manual ini pengguna bisa mengatur parameter, seperti ISO dan kecepatan rana (shutter speed).


3. Atur white balance. Salah satu hal terpenting yang bisa diatur dalam mode kamera manual adalah white balance alias temperatur warna yang dinyatakan dalam derajat Kelvin.

Fotografer NASA Bill Ingall biasanya memilih temperatur netral “daylight” 5200 Kelvin, sesuai cahaya matahari di siang hari karena cahaya bulan adalah pantulan dari matahari. Opsi white balance biasanya juga bisa dipilih dalam bentuk preset “daylight” di mode kamera manual ponsel.

4. Atur kecepatan rana dan ISO di angka rendah. Agar kualitas maksimal, sebaiknya angka shutter speed dan ISO diiatur ke angka rendah. Pengaturan ini akan mengakibatkan gambar rawan buram karena guncangan.

Untuk menghindari blur, ponsel harus dalam posisi stabil saat pemotretan, misalnya dengan terpasang di tripod atau ditopang oleh benda lain yang tidak bergoyang.

5. Gunakan format RAW (DNG). Beberapa model Android menyediakan opsi penyimpanan gambar dalam format RAW (DNG) yang jauh lebih fleksibel saat editing ketimbang JPEG standar. Opsi format RAW biasanya tersimpan dalam menu Settings di aplikasi kamera bawaan.

6. Zoom in jika perlu. Beberapa model smartphone Android dengan dual camera (misalnya, Galaxy Note 8, Xiaomi Mi6, Asus ZenFone Zoom) dibekali lensa tele yang bisa dimanfaatkan untuk memperoleh gambar bulan yang lebih besar.

Untuk ponsel-ponsel dengan single camera, zoom digital bisa dilakukan dengan mencubit (pinch) layar atau menggeser slider zoom di antarmuka aplikasi kamera. Zoom in sebaiknya tak lebih dari dua kali untuk menjaga kualitas gambar. Sesuaikan zoom dengan keinginan kompoisis gambar.

7. Atur exposure. Seperti iPhone, banyak ponsel Android modern yang sudah menyediakan slider exposure untuk mengatur kecerahan gambar sehingga pengguna bisa mengatur intensitas cahaya bulan dan lingkungan sekitar. Di beberapa model, opsi “exposure compensation” ini mungkin diletakkan di dalam mode kamera manual.

Selesai menjepret Super Blue Blood Moon dengan iPhone atau ponsel Android, ada baiknya foto diolah lebih lanjut agar tampak lebih indah dengan aplikasi image editing yang banyak tersedia di toko aplikasi masing-masing platform.

Beberapa aplikasi image editor yang terkenal antara lain Adobe Lightroom dan Snapseed. Dua aplikasi ini juga telah mendukung editing gambar dengan format RAW yang jauh lebih fleksibel dibanding JPEG.

Jadwal selengkapnya untuk waktu penampakan super blue blood moon di langit Indonesia bisa dilihat di tautan berikut. Selamat memotret!

Baca juga : Ini Link Live Streaming Super Blue Blood Moon BMKG dan NASA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com