ROMA, KOMPAS.com - Galaxy A8 (2018) dan Galaxy A8+ merupakan dua smartphone pertama dari Samsung yang dibekali kamera depan ganda. Dual camera di bagian muka kedua perangkat memiliki resolusi 16 megapiksel dan 8 megapiksel. Lensanya memiliki bukaan (aperture) selebar f/1.9 untuk mempermudah perekaman foto atau video dalam keadaan minim cahaya.
Selain itu, berbekal fitur “Live Focus” andalan Samsung, kamera depan ganda milik Galaxy A8 dan Galaxy A8 Plus (2018) juga bisa menghasilkan foto selfie dengan efek bokeh (background blur), di mana latar belakang tampak buram dengan subyek yang tetap tajam, ala jepretan DSLR.
Meski punya kemampuan mumpuni untuk swafoto, Samsung justru tak gembar-gembor memasarkan duo Galaxy A8 dengan label jagoan selfie. Alih-alih begitu, pabrikan asal Korea Selatan tersebut justru lebih memberi penekanan pada kamera belakang dan fitur lainnya.
"Kami memang membiarkan tidak menjual Galaxy A8 sebagai selfie phone. Samsung tidak ingin masuk ke kategori yang sama dengan yang lain," ujar Jo Semidang, Corporate Marketing Director Samsung Indonesia kepada wartawan KompasTekno Reza Wahyudi di Roma, Italia, Selasa (6/2/2017).
Jo menambahkan, smartphone Galaxy A8 dan A8 Plus bukan cuma tentang selfie, meski fitur itu menjadi salah satu andalan. Dia tak menjelaskan siapa persisnya "pemain lain" yang dimaksud, tapi selama ini citra “selfie” lekat dengan dua pabrikan asal China, Oppo dan Vivo.
Boleh jadi, Samsung ogah dianggap sebagai pengekor kedua merek kompetitor itu.
“Kecanggihan lain Galaxy A8 itu banyak. Selfie hanya bagian kecil dari penggunaan kamera. Yang kami kejar bukan selfie saja, makanya ditambahkan teknologi untuk low-light dan bokeh," imbuh Jo.
Untuk kamera belakang, Galaxy A8 dan Galaxy A8 Plus mengandalkan unit dengan resolusi 16 megapiksel dan lensa berbukaan f/1.7 yang bahkan lebih lebar dibanding lensa kamera depan. Samsung menambahkan fitur Video Digital Image Stabilization (vDIS) untuk perekaman video dengan kamera utama ini.
Tak perlu koar-koar
"Kamera ganda di Galaxy A8 memang tidak menjadi first selling point. Namun, orang akhirnya menangkap. Dari digital listening, banyak yang menyebut kamera depannya ternyata bagus banget. Semuanya berjalan secara organik," kata Jo.
Jo pun sesumbar bahwa Samsung tidak perlu berkoar-koar soal keunggulan kamera selfie Galaxy A8 dan A8+. Daripada digembar-gemborkan oleh Samsung, justru para pemilik duo Galaxy A8 yang mempromosikannya.
"Kamera depan Galaxy A8 malah menarik menjadi kejutan. Pembeli tidak mengira akan mendapatkan kamera depannya yang bagus," ujar dia.
Spesifikasi Galaxy A8 dan Galaxy A8 Plus
Baca juga: Milenial, Alasan Samsung Pasang Harga Premium untuk Galaxy A8 (2018)