Grafik iPhone juga melandai di negara-negara lain seperti Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Thailand, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Wall Street Journal, Selasa (20/2/2018).
Sesuai kondisi lokal
Selagi iPhone terpuruk, Xiaomi terus menanjak. Pada kuartal ketiga 2017 di Indonesia, pabrikan yang sering disebut sebagai “ Apple dari China” itu sudah masuk urutan lima besar pabrikan smartphone dunia.
Di India, Canalys mengatakan Xiaomi sudah duduk di urutan teratas dengan pangsa pasar sebesar 27 persen, melewati Samsung di posisi kedua dengan pangsa pasar 25 persen.
Product manager Xiaomi India, Jai Mani mengatakan, salah satu rahasia keberhasilan Xiaomi di India adalah produk-produk yang bisa disesuaikan dengan kondisi lokal setempat. Sementara, Apple membuat produk yang sama untuk semua orang.
Di India misalnya, Xiaomi khusus membuat adapter yang bisa menangani fluktuasi listrik di negara itu. Lalu diterapkan juga tweaking perangkat lunak. Ini dilakukan untuk menyaring pesan teks berisi spam, yang banyak menghinggapi para pengguna gadget di India.
Di Indonesia, Oppo dan Vivo berlomba-lomba mengedepankan kemampuan selfie. Pesan promosi dari kedua pabrikan yang sama-sama bernaung di bawah BBK Electronics tersebut banyak bertebaran di segala tempat.
Strategi Oppo dan Vivo rupanya efektif. Bersama Xiaomi, keduanya berhasil masuk ke lima besar pabrikan smartphone di Indonesia, pada kuartal III 2017 lalu, menurut data firma riset pasar IDC.
Baca juga: Daftar 5 Besar Merek Smartphone di Indonesia
Sementara itu, meski penjualannya tercatat mengalami penurunan, harga mahal iPhone justru sukses mendongkrak pendapatan Apple sebesar 13 persen, menurut laporan keuangan kuartal pertama tahun fiskal 2018.
Harga jual rata-rata iPhone saat ini lebih tinggi 40 dollar AS dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan