Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Uber Eats Tembak Pelanggan hingga Tewas Saat Antar Makanan

Kompas.com - 21/02/2018, 07:06 WIB
Rizky Chandra Septania,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Seorang sopir Uber Eats menjadi buronan polisi Atlanta setelah diduga membunuh pelanggannya. Korban adalah pria berusia 30 tahun bernama Ryan Thornton. Ia tewas dalam perjalanan ke rumah sakit dengan sejumlah luka tembakan di tubuhnya.

Menurut laporan, Thornton memesan makanan melalui aplikasi Uber Eats untuk diantarkan ke kediamannya di apartemen Buckhead pada Senin (19/2/2018) lalu. Sekitar pukul 11 malam waktu setempat, pesanan Thorton datang.

Thornton kemudian turun ke halaman apartemen untuk mengambil pesanannya. Setelah menerima pesanan, korban sempat bertukar kata dengan pengemudi, sebelum akhirnya ia diberondong lima tembakan.

Saksi mata yang mendengar tembakan tersebut lantas menuju lokasi kejadian. Namun yang tertinggal hanyalah korban yang sudah terkapar dalam keadaan bersimbah darah.

Sedangkan pelaku sudah  tidak ada di tempat. Ia melarikan diri dengan mobil miliknya. Korban kemudian dibawa ke rumah sakit setempat dan meninggal dalam perjalanan.

Hingga saat ini, polisi belum mengonfirmasi identitas pelaku yang masih buron. Satu-satunya petunjuk yang dimiliki adalah mobil Volkswagen putih yang digunakan oleh pengemudi.

Menanggapi insiden ini, Uber mengucapkan belasungkawa melalu juru bicaranya. Menurut mereka, pengemudi tersebut telah melanggar kebijakan pengemudi untuk tidak membawa senjata apa pun dalam kendaraan.

"Kami terkejut dan sedih mendengar berita ini. Kami akan membantu polisi Atlanta dan mengucapkan duka sedalam-dalamnya untuk keluarga korban," ujar juru bicara Uber, dikutip KompasTekno dari Gizmodo, Rabu (21/2/2018).

Mengingat Uber memiliki data seluruh pengemudi, seharusnya mudah bagi perusahaan ride sharing satu ini untuk mengidentifikasi pelaku.

Uber Eats sendiri adalah salah satu layanan Uber yang memungkinkan penggunanya memesan makanan ke sejumlah restoran melalui sopir Uber, layaknya Go-Food di Indonesia. Di sejumlah kota besar AS, layanan ini berkembang pesat. Layanan Uber Eats ini belum dibawa Uber untuk pelanggan di Indonesia.

Larangan

Kebijakan mengenai pelarang membawa senjata bagi pengemudi Uber sebetulnya telah lama diberlakukan. Namun, peraturan ini masih diperdebatkan karena terlalu lemah.

Uber tidak pernah mengetahui apakah pengemudi mereka betul-betul mematuhi aturan. Sebab, perusahaan ride sharing itu belum tentu memeriksa pengemudi mereka satu persatu.

Sebelumnya, sejumlah kasus pembunuhan yang dilakukan oleh sopir Uber sudah terjadi beberapa kali. Kabar terbaru, salah satu sopir Uber diketahui membunuh seorang staf Kedutaan Besar Inggris untuk Lebanon di Beirut.

Sedangkan kasus pembunuhan kali ini tercatat sebagai yang pertama kali dilakukan oleh pengemudi Uber Eats.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Gizmodo

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com