KOMPAS.com - Berpulangnya mendiang Stephen Hawking pada 14 Maret 2018, masih membawa duka bagi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi.
Fisikawan teoritis asal Inggris tersebut wafat setelah berjuang melawan penyakit amyotrophic lateral sclerosis (ALS) atau penyakit Lou Gehrig selama lebih dari setengah abad. Usahanya mematahkan prediksi medis yang meramalkan dirinya hanya akan bertahan selama dua tahun.
Duka cita turut disampaikan para petinggi dunia teknologi, termasuk CEO Microsoft, Satya Nadella melalui akun Linked in yang ditautkan ke akun Twitternya.
We lost a great one today. Stephen Hawking will be remembered for his incredible contributions to science – making complex theories and concepts more accessible to the masses. He’ll also be remembered for his spirit and unbounded pursuit to gain a complet…https://t.co/z1du859Gy2
— Satya Nadella (@satyanadella) 14 Maret 2018
Nadella mengungkapkan jika Hawking akan selalu diingat berkat kontribusinya pada dunia pengetahuan. Menurutnya, Hawking mampu membuat teori dan konsep lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.
"Dia (Hawking) juga akan dikenang karena semangat dan pengejaran tanpa batasnya untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang alam semesta, terlepas dari keterbatasan yang dihadapinya", imbuh Nadella.
Ungkapan bela sungkawa juga disampaikan oleh CEO Google, Sundar Pichai.
The world has lost a beautiful mind and a brilliant scientist. RIP Stephen Hawking
— Sundar Pichai (@sundarpichai) 14 Maret 2018
"Dunia telah kehilangan ilmuan yang memiliki pemikiran indah dan brilian. Beristirahatlah dengan tenang, Stephen Hawking", begitu tulisnya melalui akun Twitternya, @sundarpichai.
Bapak Microsoft, Bill gates pun turut mengenang kepergian penulis buku "A Brief History of Time" tersebut,
I feel lucky to have known Stephen Hawking. His work is an inspiring reminder of what human minds are capable of.
— Bill Gates (@BillGates) 14 Maret 2018
"Saya beruntung mengenal Stephen Hawking. Usahanya adalah pengingat inspiratif tentang kemampuan pikiran manusia", tulis Gates.
CEO Apple, Tim Cook juga menyampaikan duka melalui akun Twitternya @tim_cook dengan mencatut sebuah kutipan dari Hawking.
“The greatest enemy of knowledge is not ignorance, it is the illusion of knowledge.” -Stephen Hawking. We will always be inspired by his life and ideas. RIP.
— Tim Cook (@tim_cook) 14 Maret 2018
"'Musuh terbesar pengetahuan bukanlah kebodohan, itu adalah ilusi pengetahuan'. Kami akan selalu terinspirasi oleh hidup dan gagasannya. Istirahatlah yang tenang", tulis Cook, sebagaimana KompasTekno himpun dari Twitter, Kamis (15/3/2018).
Baca juga: Stephen Hawking Meninggal Dunia, Ini Ramalannya soal Teknologi AI
Hawking memang telah meninggalkan dunia yang selama ini ia jelajahi, dalam keterbatasannya yang terlihat sangat mustahil. Namun karya, usaha dan teorinya akan tetap hidup cemerlang. Tahun 2014 lalu, ia sempat mengutarakan keinginannya untuk ke luar angkasa.
"Walaupun aku cacat parah, aku telah sangat sukses di bidangku. Aku Telah berkelana jauh dan pernah ke Antartika dan Easter Island, turun ke dalam kapal selam dan naik ke penerbangan tanpa gravitasi. Suatu hari, aku berharap bisa ke luar angkasa", tulis Hawking di akun Facebooknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.