Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Memotret dengan "Smartphone" ala "Travel Blogger"

Kompas.com - 18/03/2018, 20:25 WIB
Oik Yusuf,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memotret untuk mengabadikan berbagai hal dalam perjalanan adalah salah satu kegiatan yang wajib dilakukan saat traveling. Bagi banyak orang, smartphone yang senantiasa berada dalam genggaman adalah perangkat andalan untuk keperluan yang satu ini.

Smartphone masa kini memiiki kualitas tangkapan gambar yang tak kalah dibandingkan kamera digital stand alone. Ponsel pintar juga praktis untuk mengunggah hasil jepretan ke media sosial karena langsung terhubung ke internet.

Agar jepretan lebih ciamik, ada beberapa tips yang bisa dilakukan saat memotret dengan smartphone.

Travel blogger dan selebgram Putri Anindya membeberkan tips-tips ini saat berbicara dalam acara Gadget Story tentang Galaxy S9 dan Galaxy S9 Plus di Lotte Shopping Avenue, Kamis (15/3/2018) lalu. Simak selengkapnya di bawah ini.

1. Pastikan lensa kamera bersih. Persoalan yang satu ini mungkin terdengar sepele, namun sebenarnya krusial karena bisa sangat mempengaruhi hasil foto. Lensa yang ternoda bisa membuat foto terlihat buram, atau seolah berkabut.

“Tak perlu alat khusus untuk membersihkannya. Di lap pakai baju sebenarnya juga cukup,” ujar selebgram yang biasa disapa Puan tersebut.

Khusus untuk beberapa model smartphone Galaxy besutan Samsung, seperti Galaxy S9 dan Galaxy S9 Plus, perangkat akan memberitahukan pengguna apabila lensa kamera terdeteksi dalam keadaan kotor saat hendak memotret. Pengguna pun bisa langsung membersihkan agar foto tetap tampil maksimal.

Baca juga : Video: Hands-on 4 Fitur Andalan Galaxy S9

2. Cari leading lines untuk komposisi menarik. Leading lines adalah elemen garis-garis dalam foto yang “menuntun” mata untuk menelusuri frame foto, misalnya jalan yang di ujungnya terdapat obyek menarik.

 

A post shared by Putri Anindya (@puanindya) on Mar 5, 2017 at 2:30am PST

“Leading lines ini bentuknya bisa jalan atau struktur geometris. Tapi tak harus itu, karena bisa juga hal lain seperti pola bukit di padang pasir,” ujar Puan memberi contoh.

Dengan leading lines, pengguna smartphone bisa menjepret foto dengan pola geometris dan simetri. Puan menyarankan agar jeli melihat munculnya peluang untuk komposisi ini di lingkungan sekitar.

3. Perhatikan cahaya. Agar kualitas jepretannya maksimal, semua kamera membutuhkan cahaya yang mencukupi. Arah dan warna cahaya juga menentukan hasil akhir gambar dan bisa memberi efek visual yang dramatis pada foto.

 

A post shared by Putri Anindya (@puanindya) on Nov 2, 2017 at 5:51am PDT

“Bayangan yang muncul bisa mempertegas bentuk, membuat dimensi sebuah obyek menjadi lebih terlihat,” kata Puan. Pemotretan di pagi atau sore hari saat matahari bersinar dari samping obyek akan memberikan hasil berbeda dari siang hari, saat matahari tegak lurus di atas.

Saat malam hari atau berada di dalam ruangan, ponsel seperti duo Galaxy S9 yang dilengkapi optical image stablizer bisa meredam goyangan untuk memaksimalkan ketajaman gambar, bebas dari motion blur. Demikian juga dengan lensa berbukaan lebar (f/1.5, untuk duo Galaxy S9) untuk memaksimalkan cahaya yang masuk ke sensor kamera saat low-light.

Baca juga : Secanggih Apa Kamera Samsung Galaxy S9?

4. “Bingkai” gambar dengan frame. Salah satu teknik komposisi yang biasa dipakai dan bisa pula diterapkan di fotografi smartphone adalah framing alias membuat “bingkai di dalam bingkai foto”.

 

A post shared by Putri Anindya (@puanindya) on Aug 6, 2017 at 5:52am PDT

Dengan menempatkan obyek dalam sebuah “bingkai”, perhatian mata bisa lebih terfokus ke obyek tersebut, sekaligus memberikan efek visual yang menarik.

“Frame ini bisa macam-macam, misalnya jendela, pintu, terowongan, gerbang, obyek alami seperti cabang pohon, bahkan refleksi di air pun bisa digunakan untuk membingkai obyek,” terang Puan.

5. Hemat baterai. Kamera (digital) yang kehabisan baterai tak ada gunanya, demikian juga untuk smartphone. Tak ada baterai berarti tak bisa memotret.

Karena itu Puan menekankan pentingnya menjaga baterai gadget saat traveling. Apalagi, belum tentu daerah tujuan atau lingkungan sekitar menyediakan colokan listrik untuk mengisi baterai perangkat.

“Biasanya saat traveling ke daerah yang susah sinyal, ponsel saya ubah ke airplane mode untuk menghemat baterai. Ponsel akan terus berupaya mencari sinyal saat sinyal lemah atau tidak ada sehingga bisa memboroskan baterai,” tutur Puan.

Baca juga : Ini Harga Samsung Galaxy S9 dan Galaxy S9 Plus di Indonesia

6. Nikmati dengan mata sendiri. Memotret memang mengasyikan, tapi Puan mewanti-wanti agar traveler tak melulu melihat pemandangan lewat layar.

“Simpan kamera atau ponsel dan lihatlah dengan mata. Keindahan itu perlu diseimbangkan dengan dinikmati lewat mata sendiri juga,” kata Puan.

Update di media sosial pun tak perlu dilakukan saat itu juga, tapi bisa menunggu untuk kemudian waktu, bahkan untuk Puan yang memiliki lebih dari 500.000 follower di Instagram sekalipun.

“Saya biasanya baru update belakangan agar lebih bisa menikmati travel,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com