Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Ojek "Online" Mengeluh Google Maps Bikin Kesasar

Kompas.com - 02/04/2018, 14:11 WIB
Yudha Pratomo,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Aplikasi peta digital Google Maps memang memberi banyak kemudahan. Pengguna yang tidak tahu jalan bisa mencari alamat serta petunjuk arah ke tempat tujuan. Bahkan peta digital ini juga menjadi andalan driver ojek online, untuk mengarahkan ke pelanggannya.

Tapi ternyata tak semua berpendapat sama. Beberapa driver ojek online mengeluh arahan Google Maps yang tak akurat. Mereka mengaku malah dibikin "nyasar" oleh aplikasi ini. Bahkan terkadang Google Maps malah membawa mereka menjauhi tempat pelanggannya.

Salah satu yang pernah mengalami kejadian ini adalah Suri Nurani. Ia adalah pengemudi Go-Jek di Jakarta. Kepada South China Morning Post, Suri menceritakan pengalamannya saat dibuat kesasar oleh Google Maps.

Suatu ketika ia mendapat orderan mengirim makanan kepada pelanggan. Ia kemudian mengikuti arahan Google Maps ke tempat tujuan. Alih-alih sampai ke tempat pelanggan, Suri malah dibawa tersesat dan lebih jauh dari tujuan.

Baca juga: April Mop, Ada Kejutan Game Wheres Waldo di Google Maps

"Google Maps sering mengarahkan saya lebih jauh dari tujuan. Saya harus menelepon pelanggan saya yang berarti saya harus membeli pulsa telepon agar dapat mengambil penumpang atau mengantar paket mereka," kata Suri sebagaimana dikutip KompasTekno dari South China Morning Post, Senin (2/4/2018).

"Penghasilan saya tak besar dan tidak bisa membuang uang untuk beli pulsa," lanjutnya.

Pengalaman serupa juga dialami oleh Agus Saputra. Pengemudi Go-Jek ini juga mengaku pernah dibawa "nyasar" saat akan menjemput pelanggannya.

"Pernah saya mengikuti Google Maps, dan tiba-tiba berhenti begitu saja karena saya kehilangan sinyal, saya bingung karena saya tidak tahu di mana saya berada," kata Agus.

Mengapa tak akurat?

Sejatinya memang ada beberapa kemungkinan mengapa Google Maps memberi arahan yang tak akurat pada penggunanya. Di antaranya adalah kemungkinan adanya kesalahan pada aplikasi, atau pengaruh kualitas sinyal seluler pada ponsel yang digunakan.

Meski demikian, memang ada alasan mengapa Google Maps jauh lebih akurat di negara barat. Menurut Mark Graham, seorang profesor dari Universitas Oxford, hal ini terjadi karena database pemetaan di sana jauh lebih kaya.

Ia juga menegaskan di beberapa bagian dunia, akurasi database pemetaan ini bisa jadi lebih tepat dikarenakan ekosistem data geografis yang lebih luas dan berkualitas. Berbeda dengan di belahan dunia lain yang cenderung lebih minim informasi.

"Di belahan dunia lain, data geografis digital yang ada jauh lebih sedikit untuk digunakan. Kadang data yang ada cenderung tidak dalam bentuk digital atau tidak tersedia untuk tujuan komersial. Artinya perusahaan tak memiliki banyak bahan untuk dikerjakan," kata Mark Graham.

Upaya Google di Indonesia

Di Indonesia, pemanfaatan Google Maps boleh dibilang sangat pesat. Apalagi dengan adanya perusahaan ojek online semisal Go-Jek atau Grab yang mengintegrasikan layanannya dengan aplikasi ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com