KOMPAS.com - Selama tiga tahun belakangan, Facebook mengumpulkan riwayat panggilan telepon dan SMS/pesan instan pengguna yang memakai perangkat Android. Hal ini baru terungkap pada akhir Maret 2018, dan langsung menghebohkan jagat maya.
Facebook berdalih penghimpunan data telepon dan SMS itu untuk meningkatkan algoritma rekomendasi teman. Setelah mendapat sorotan dari berbagai penjuru, Facebook akhirnya mengurangi jumlah data yang dihimpun.
“Kami telah mengaji fitur ini dan mengonfirmasi bahwa Facebook tak mengoleksi konten SMS pengguna. Kami juga akan menghapus log panggilan telepon yang berusia lebih dari setahun,” kata Chief Technology Officer Facebook, Mike Schroepfer.
“Nantinya, pengguna hanya perlu memberikan informasi yang dibutuhkan untuk peningkatan fitur ini (algoritma rekomendasi teman),” ia menambahkan, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Kamis (5/4/2018), dari TheVerge.
Baca juga: Begini Cara Cek Telepon dan SMS yang Direkam Facebook
Perlu dicatat, pengumpulan data panggilan telepon cuma dilakukan terhadap pengguna ponsel Android. Pasalnya, sistem operasi iOS memblok akses ke rekam jejak panggilan dan data SMS.
Sistem pengumpulan riwayat telepon oleh Facebook diumbar beberapa pengguna via Twitter, menyusul kehebohan kasus Cambridge Analytica.
Mulanya para pengguna mengikuti kampanye #DeleteFacebook, pasca tahu sekitar 50 juta (belakangan jadi 87 juta) data pribadi pengguna dicuri Cambridge Analytica.
Baca juga: Data 1 Juta Pengguna Facebook Indonesia Dicuri Cambridge Analytica
Ketika menyalin semua data mereka, pengguna Android mendapati rekam jejak telepon juga tersemat. Kasus ini menjadi tamparan bertubi-tubi bagi Facebook.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.