Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/04/2018, 20:01 WIB
Reska K. Nistanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Menyusul diketahuinya ada pengguna Facebook di Indonesia yang datanya dicuri Cambridge Analytica, Facebook mengeluarkan enam langkah antisipasi.

Pertama, Facebook akan memeriksa platformnya, termasuk semua aplikasi yang memiliki akses atas informasi dalam jumlah besar di Facebook sebelum mengubah kebijakan yang dibuat pada 2014 untuk mengurangi akses terhadap data.

Facebook juga akan melakukan audit secara menyeluruh terhadap aplikasi dengan aktivitas yang mencurigakan.

"Jika kami menemukan pengembang yang menyalahgunakan informasi personal yang sensitif, mereka akan diblok dari platform kami," ujar Putri Dewanti, juru bicara Facebook Indonesia, dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Kamis (5/4/2018).

Baca juga: Data 1 Juta Pengguna Facebook Indonesia Dicuri Cambridge Analytica

Kedua, Facebook akan memberikan informasi kepada pengguna Facebook mengenai penyalahgunaan data oleh aplikasi tertentu.

Hal ini termasuk menyediakan cara bagi mereka untuk mengetahui apakah data milik mereka telah diakses melalui thisisyourdigitallife. Ke depannya, jika Facebook menghapus sebuah aplikasi yang telah menyalahgunakan data, Facebook akan memberi tahu semua pengguna aplikasi tersebut.

Ketiga, Facebook menonaktifkan akses untuk aplikasi yang tidak digunakan lagi. Jika seseorang tidak menggunakan sebuah aplikasi selama tiga bulan terakhir, kami akan menonaktifkan akses terhadap data pengguna yang dimiliki aplikasi tersebut.

Grafik negara dan jumlah pengguna Facebook yang mengalami kebocoran data ke Cambridge Analytica.Facebook Grafik negara dan jumlah pengguna Facebook yang mengalami kebocoran data ke Cambridge Analytica.

Keempat, Facebook membatasi data yang dapat diakses melalui Facebook Login. Facebook akan melakukan perubahan fitur login sehingga di versi terbaru nanti, Facebook akan membatasi pilihan data yang bisa diminta aplikasi, tanpa menggunakan tinjauan aplikasi, untuk hanya meliputi nama, foto profil, dan alamat e-mail. Permintaan data selain nama, foto profil, dan alamat e-mail harus melalui persetujuan Facebook.

Langkah kelima, Facebook mendorong pengguna Facebook mengelola aplikasi yang mereka gunakan.

Baca juga: Data Pengguna Indonesia Dipastikan Bocor, Denda hingga Pemblokiran Menanti Facebook

Facebook telah menampilkan aplikasi apa saja yang terhubung dengan akun pengguna Facebook dan memberikan kendali atas data apa saja yang mereka izinkan untuk digunakan aplikasi tersebut. Ke depannya, Facebook akan membuat pengaturan ini lebih mudah ditemukan dan diakses.

Terakhir, atau langkah keenam, Facebook akan memberikan penghargaan kepada orang yang menemukan adanya risiko keamanan di Facebook.

"Kami akan mengembangkan program Bug Bounty sehingga pengguna Facebook dapat melaporkan kepada kami jika mereka menemukan penyalahgunaan data yang dilakukan pengembang aplikasi," ujar juru bicara tersebut.

Baca juga: Hasil Pertemuan Kominfo dan Facebook Terkait Kebocoran Data Pengguna

Skandal bocornya data jutaan pengguna Facebook ini mulai terkuak sejak pertengahan Maret 2018 lalu. Cambridge Analytica diduga mencuri data tersebut. Firma ini bekerja untuk kampanye pemenangan Donald Trump pada Pilpres 2016.

Pihak Facebook sendiri telah meminta maaf dan melakukan sejumlah perubahan untuk pencegahan kebocoran data pada masa mendatang.

(Baca juga: Zuckerberg: Penyembuhan Facebook Sangat Mahal dan Lama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com