Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2018, 17:36 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa vendor smartphone Negeri Tirai Bambu diketahui sedang merencanakan strategi untuk mendorong volume pengapalan produknya lebih luas ke luar China.

Xiaomi misalnya, menaruh perhatian khusus bagi pasar India, meskipun pasar negara berkembang lainnya juga menjadi target utama mereka. Mereka menargetkan peningkatan volume pengapalan produknya di angka 125 juta hingga 150 juta.

Sementara ini, Xiaomi disibukkan dengan pengembangan jajaran produk premiumnya, demi meningkatkan citra Xiaomi secara keseluruhan.

Oppo dan Vivo yang bernaung di BBK Electronics, sempat mengalami penurunan pengapalan tahun lalu, bersama dengan vendor lainnya yang juga dilaporkan mengalami penurunan.

Baca juga: Pertama Kali, Penjualan Smartphone Tercatat Menurun

Pada sisa tahun 2018, kedua pabrikan tersebut akan menerapkan strategi produk yang "ramah kantong" dengan penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) di smartphone mereka, seperti beberapa lini baru yang saat ini mulai dipasarkan.

Sedangkan Huawei, percaya diri dengan target mengungguli vendor smartphone asal Amerika Serikat (AS), Apple dengan menargetkan pengapalan 200 juta smartphone selama tahun 2018.

Dihimpun KompasTekno dari Phone Arena, Sabtu (7/4/2018), lini anyar Huawei P20 yang fokus pada teknologi AI dan fotografi, diharapkan menjadi produk andalan untuk menarik konsumen baru.

Target Huawei sepertinya sedikit terganjal di awal tahun 2018. Kehadirannya di kandang Apple, Amerika Serikat, justru dipinggirkan oleh pemerintah setempat awal tahun ini.

Bahkan ketika flagship Huawei Mate 10 Pro meluncur di AS, mitra operator AT&T undur diri dari kerja sama dengan Huawei di menit-menit akhir. Pengunduran diri AT&T tersebut ditengarai akibat tekanan politis.

Baca juga: FBI dan CIA Imbau Warga AS Tidak Pakai Huawei dan ZTE

Tetapi, tanpa konsumen Amerika pun, Huawei tetap mantap dengan target pengapalannya. Jika strategi tiga vendor China tersebut berlajan lancar, tak ayal jika mereka mampu melebarkan sayap lebih luas, keluar dari "tembok besar" China.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com