Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Tampilan Aplikasi Uber setelah Resmi Berhenti Beroperasi

Kompas.com - 09/04/2018, 08:40 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Setelah diakuisisi Grab, Uber secara resmi menghentikan operasioalnya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, per hari ini, Senin (9/4/2018). Hal tersebut diketahui setelah KompasTekno mencoba mengakses aplikasi Uber pada hari ini.

Aplikasi Uber memang masih bisa diakses, pengguna juga masih bisa memasukkan tujuan. Namun, setelah memasukkan tujuan, aplikasi Uber menampilkan pemberitahuan bahwa layanannya tidak tersedia di lokasi pengguna berada. Ikon pengendara Uber Motor atau Uber X pun juga tidak muncul di peta aplikasi.

Di halaman utama, Uber juga menampilkan pesan terakhir yang berisi pemberitahuan agar pengguna mengunduh aplikasi Grab.

Tangkapan layar aplikasi Uber per 9 April 2018, di mana tidak ada driver online ditemukan.Kompas.com Tangkapan layar aplikasi Uber per 9 April 2018, di mana tidak ada driver online ditemukan.
Sebelumnya, Uber memang telah mewanti-wanti penggunanya untuk segera bermigrasi ke aplikasi Grab hingga kemarin (8/4/2018).

Dengan demikian, terhitung sejak 9 April 2018, semua layanan Uber di Asia Tenggara hanya bisa diakses melalui aplikasi Grab, termasuk pengguna Indonesia.

"Kami akan mentransisi layanan kami ke platform Grab per 8 April 2018 sehingga semua permintaan setelah tanggal tersebut, hanya bisa dilakukan dari aplikasi Grab", begitu kutipan isi surat elektronik yang dikirim Uber kepada para pelanggannya di Indonesia pada akhir Maret lalu.

Baca juga: 9 April, Aplikasi Uber Tidak Bisa Dipakai Lagi di Indonesia

Diketahui, Grab resmi mengakuisisi Uber yang beroperasi di Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Myanmar pada akhir Maret lalu.

Dari kesepakatan bisnis tersebut, Uber akan mempertahankan 27,5 persen saham di Grab, sedangkan CEO Uber Dara Khosrowshahi akan merapat dengan dewan direksi Grab.

Uber pertama kali beroperasi di wilayah Asia Tenggara pada 2013 dengan Singapura sebagai negara pertama.

Setahun berikutnya, Uber tiba di Indonesia dengan menawarkan layanan transportasi online berupa ojek UberMotor serta empat jenis layanan mobil, yakni uberPool, UberXL, dan UberBlack, yang ke depannya juga akan dilebur dengan Grab.

Baca juga: Grab Akuisisi Uber, Bagaimana Nasib Pengguna dan Driver Uber di Indonesia?

Termasuk bisnis pengantaran makanan Uber Eats yang baru hadir di Singapura, Malaysia, dan Thailand, akan merger dengan layanan GrabFood yang sudah hadir di Indonesia dan Thailand.

Uber juga menjual bisnisnya ke perusahaan ride-sharing lokal China, Didi Chuxing, dengan persentase 17,5 yang dipertahankan Uber. Bisnisnya di Rusia pun dialihkan ke Yandex pada tahun 2017 dengan besaran 37 persen saham yang dimiliki Uber.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com