Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaget Banyak Data yang Ditarik, Pendiri Apple Matikan Facebook

Kompas.com - 09/04/2018, 15:03 WIB
Oik Yusuf,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber USA Today

KOMPAS.com - “Saya sedang dalam proses meninggalkan Facebook. (Facebook) Ini lebih banyak membahwa hal negatif daripada positif,” tulis Steve Wozniak di Facebook. Kemudian, hari Minggu (8/4/2018) kemarin, dia menon-aktifkan akun Facebook miliknya.

Wozniak rupanya merasa kecewa dengan praktik Facebook mencari uang lewat iklan, yang memanfaatkan data pribadi pengguna untuk melakukan targeting, tepat menuju audiens yang disasar.

Dia mengaku terkejut dengan banyaknya data pribadi yang dikumpulkan oleh Facebook dan pengiklan yang menyasar dirinya. Wozniak pun mengubah dan menghapus beberapa informasi probadi, sebelum akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Facebook.

“Saya pikir ini bukan yang hal yang diinginkan oleh orang-orang terjadi pada mereka. Iklan dan spam adalah hal buruk sekarang dan tidak ada kontrol, ataupun transparansi,” keluh Wozniak.

Kendati demikian, Wozniak hanya melakukan deaktivasi atua mematikan akun, tidak menghapus akun itu sepenuhnya. Dia sebenarnya tak risau meninggalkan teman Facebooknya sejumlah 5.000 orang yang toh sebagian besar tidak dikenal baik.

Alasannya lebih karena Wozniak tak mau kehilangan nama akun “stevewoz”. “Saya tidak ingin orang lain mengambil nama itu,” ujarnya, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari USA Today, Senin (9/4/2018).

Wozniak adalah salah satu figur publik di dunia teknologi yang menyoroti Facebook, terkait dengan skandal bocornya data pribadi pengguna jejaring sosial itu ke tangan pihak ketiga, yang kemudian memakai data tersebut untuk kepentingan politik.

Berdasarkan estimasi Facebook sendiri, kebocoran data pribadi ini menimpa sebanyak 87 juta penggunanya, termasuk 1 juta orang dari Indonesia.

Saling serang

Wozniak menyatakan keberatan terhadap cara Facebook mendapatkan uang dengan memanfaatkan data pengguna untuk sasaran iklan, sementara pengguna sendiri tidak mendapat keuntungan dari hal tersebut kecuali bisa menggunakan Facebook secara gratis.

Grafik negara dan jumlah pengguna Facebook yang mengalami kebocoran data ke Cambridge Analytica.Facebook Grafik negara dan jumlah pengguna Facebook yang mengalami kebocoran data ke Cambridge Analytica.
Lebih lanjut, Wozniak menyatakan lebih rela membayar untuk menggunakan Facebook ketimbang informasi prbadinya dieksploitasi untuk iklan. Dia memuji Apple, perusahaan yang didirikannya bersama almarhum Steve Jobs, karena menjalankan praktik bisnis yang menghormati privasi.

“Apple menghasilkan uang dengan membuat produk bagus, bukan dari Anda,” kata Wozniak. “Akan halnya Facebook, Anda-lah yang menjadi produknya.”

Sebelum Wozniak angkat bicara, pada akhir Maret lalu, CEO Apple Tim Cook sudah lebih dulu mengritik Facebook dengan mengatakan bahwa Apple sebenarnya bisa saja memanfaatkan data pengguna seperti Facebook, tetapi hal itu tidak dilakukan.

“Saya tidak akan berada di situasi macam (yang dialami Facebook) itu,” ujar Cook, seraya menambahkan bahwa Apple menyaring aplikasi-aplikasi yang masuk untuk memastikan semuanya mematuhi standar privasi bagi pengguna.

CEO Facebook Mark Zuckerberg menanggapi ucapan Cook dengan balik menyerang Apple dan membela model bisnis Facebook. “Kalau Anda ingin membuat layanan yang tak hanya melayani orang kaya, maka Anda harus membuat sesuatu yang terjangkau untuk semua,” ujar Zuckerberg.

Baca juga: Beredar Ajakan Boikot Facebook, WhatsApp, Instagram pada 11 April

“Di Facebook, kami termasuk perusahaan yang bekerja keras supaya Anda bisa membayar lebih murah, sekaligus menyediakan layanan gratis yang bisa dipakai semua orang. Saya pikir itu bukan berarti kami tidak peduli dengan orang-orang,” lanjut dia.

Gonjang-ganjing yang mendera Facbeook masih akan terus berlanjut. Terkait dengan skandal kebocoran data pengguna ke Cambridge Analytica dan penanganan Facebook, Zuckerberg pada Rabu pekan ini dijadwalkan bersaksi di depan kongres Amerika Serikat di Washington.

Lalu, pada hari yang sama, akan digelar gerakan bertajuk “Faceblock” yang bertujuan memboikot Facebook dan produk-produk aplikasi lain yang terafiliasi seperti Messenger, WhatsApp, dan Instargam, selama 24 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber USA Today
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com