Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Ciri-ciri Akun Facebook yang Dicuri, 1 Juta Orang Indonesia Terdampak

Kompas.com - 11/04/2018, 08:22 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Tak kurang dari 87 juta data pengguna Facebook dibobol firma riset analis Cambridge Analytica. Firma ini merupakan konsultan politik yang dipakai Donald Trump dalam kampanye Pilpres AS pada 2016.

Meskipun Cambridge Analytica menyasar pengguna Facebook "Negeri Paman Sam" untuk kemenangan Trump, pengguna Facebook Indonesia pun ikut kecolongan.

Menurut data yang dibagikan Newsroom Facebook, 1.096.666 data pengguna Facebook di Indonesia dicuri Cambridge Analytica. (Baca juga: Data 1 Juta Pengguna Facebook Indonesia Dicuri)

Lantas, bagaimana mengetahui apakah akun kita ikut dicuri atau tidak?

Sebuah notifikasi akan muncul di atas newsfeed Facebook pengguna lengkap dengan tombol baru untuk mengubah pengaturan privasi per tanggal 9 April 2018.

Informasi tersebut akan muncul di akun pengguna yang terdeteksi dicuri Cambridge Analytica ataupun tidak.

Jika akun Anda terdampak, notifikasi akan memunculkan tombol "See How You're Affected" yang bisa ditekan untuk mendapatkan informasi selanjutnya. Jika akun Facebook Anda aman, tombol lain bertajuk "Go To Apps and Websites".

Tampilan notifikasi yang akan muncul berbeda untuk setiap pengguna. Untuk akun yang datanya dicuri, notifikasinya bisa dilihat dari gambar di bawah ini, di sisi kanan. Namun, jika akun Anda aman dari Cambridge Analytica, tampilan notifikasinya akan muncul seperti pada gambar sebelah kiri.

Jika akun Facebook Anda dicuri Cambridge Analytica, maka tampilan notifikasi di newsfeed akan seperti pada gambar kanan. Namun jika akun aman, tampilan notifikasi akan serupa tampilan gambar kiri. Facebook Jika akun Facebook Anda dicuri Cambridge Analytica, maka tampilan notifikasi di newsfeed akan seperti pada gambar kanan. Namun jika akun aman, tampilan notifikasi akan serupa tampilan gambar kiri.

Fitur ini juga berfungsi untuk menunjukkan kepada pengguna, aplikasi mana saja yang mereka pakai dan informasi pribadi seperti apa yang diakses oleh aplikasi-aplikasi tersebut. Jika sudah tak lagi diinginkan, pengguna bisa menghapus aplikasi yang yang tidak diinginkan.

Facebook turut menjelaskan langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa terulang. Secara garis besar, caranya adalah dengan membatasi akses data pengguna Facebook melalui application programming interface untuk digunakan di aplikasi lain seperti Instagram maupun pihak ketiga.

Jika belum menerima notifikasi di atas, pengguna bisa mengeceknya melalui tautan ini.

Facebook juga mengubah mekanisme fitur pencarian akun dengan mengetikkan nomor telepon atau alamat e-mail melalui layar login.

Baca juga: Christopher Wylie, Mahasiswa Pengungkap Kebocoran Data Pengguna Facebook

Hal tersebut dinilai sering disalahgunakan dan membahayakan data pengguna, misalnya, orang lain yang berkedok pura-pura lupa password kemudian si pemilik akun tiba-tiba mendapat SMS berisi kode reset password.

Baca juga: Terima SMS Reset "Password" Facebook? Awas Upaya Peretasan)

Riwayat telepon atau call history untuk orang-orang yang dikontak pengguna melalui aplikasi Messenger atau Facebook Lite di Android juga akan rutin dihapus setelah berumur setahun.

Server Facebook juga hanya akan menerima data yang memang dibutuhkan untuk menjalankan fitur ini saja, bukan informasi detail seperti waktu panggilan.

(Baca juga: Begini Cara Cek Telepon dan SMS yang Direkam Facebook)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com