Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kertas Contekan Zuckerberg saat Dipanggil DPR AS

Kompas.com - 12/04/2018, 13:18 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - CEO Facebook Mark Zuckerberg memberikan kesaksian atas skandal pencurian data yang dilakukan oleh firma analis Cambridge Analytica, dihadapan wakil rakyat publik Amerika Serikat (AS).

Dalam sesi tanya jawab yang berlangsung selama lima jam tersebut, Zuckerberg harus menjabarkan apa yang sebenarnya terjadi atas bocornya tak kurang dari 87 juta data pengguna yang dikeruk Cambridge Analytica.

Pejabat Capitol Hill juga menanyakan peran dan tanggungjawab Facebook sebagai sumber berita dunia dan alat demokrasi dan komunikasi yang digunakan secara masif oleh penduduk dunia.

Beragam pertanyaan "mengadili" Zuckerberg, namun ia tetap merusaha untuk membawa diskusi ke poin terpenting, dengan bantuan contekan di dalam map hitam kecil yang ia siapkan bersama timnya.

The Verge, sebagaimana dirangkum KompasTekno, Kamis (12/4/2018), menarik beberapa intisari catatan yang dibawa Zuckerberg saat berhadapan dengan para legislatif. Dilirik dari contekan tersebut, Zuckerberg dan tim eksekutifnya menyiapkan dengan baik dalam menghadapi skandal terbesar ini.

Garis besar contekan

1. Menggarisbawahi bahwa dalam kasus Cambridge Analytica, tidak ada kartu kredit atau jaminan sosial yang dikompromikan.

Baca juga: Isi Pidato Zuckerberg soal Kebocoran Data di Hadapan Wakil Rakyat

Ia pun menjelaskan bagaimana kuis buatan Aleksandr Kogan, menambang data para pengguna Facebook, dan mencurangi Facebook ketika mereka tidak benar-benar menghapus data pengguna Facebook yang mengakses kuis mereka.

2. Pada seksi berjudul "akuntabilitas", Zuckerberg menekankan bahwa dirinyalah yang harus disalahkan sebagai pemimpin Facebook dan tidak ada satupun pegawai Facebook yang dipecat akibat skandal Cambrdige Analytica.

3. Di seksi yang sama, Zuckerberg membicarakan poin-poin yang membatasi pertanyaan yang merujuk soal apakah dia berencana atau harus mengundurkan diri sebagai CEO Facebook, meskipun ia sendiri tidak merencanakan hal itu.

Baca juga: Diminta Mundur, Zuckerberg Minta Kesempatan Kedua

4. Poin soal model bisnis yang dilakukan Facebook, Zuckerberg menuliskan bahwa jejaring sosial seharusnya digratiskan agar bisa diakses semua orang. Iklan merupakan satu-satunya cara untuk mewujudkan layanan tersebut agar semua orang bisa menikmatinya.

Zuckerberg juga menuliskan, jika Facebook tidak menjual data. Data pengguna adalah sepenuhnya dalam kontrol mereka.

5. Salah satu poin juga menerangkan pembelaan Zuckerberg bahwa Facebook melakukan hal yang baik untuk dunia. Pembelaan tersebut dijelaskan secara berulang-ulang.

6. Seluruh seksi dalam catatan Zuckerberg, dipersembahkan untuk menyindir CEO Apple, Tim Cook, di mana kedua bos besar teknologi ini sempat bersitegang soal skandal privasi yang dialami Facebook pekan lalu.

Baca juga: Bos Apple Ternyata Takut Dibuntuti Iklan di Internet

Zuckerberg pun menyantumkan beberapa kutipan dari CEO Amazon, Jeff Bezos terkait isu privasi yang dialami Apple dulu, yang juga dilakukan pihak ketiga.

7. Seksi terakhir di halaman kedua, terselip beberapa poin yang berhubungan dengan undang-undang peraturan perlindungan data umum (GDPR), yang khusus berlaku di Uni Eropa, dan akan berlaku pada Mei mendatang.

Undang-undang ini akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bagaimana bisnis internet akan berjalan di Benua Biru.

8. Pada seksi GDPR, terdapat cetakan huruf tebal yang menganjurkan Zuckerberg untuk menghindari pernyataan bahwa Facebook telah menyesuaikan dengan hukum, yang mana kenyataannya tidak.

Ada pula beberapa poin yang tidak memasukkan beberapa informasi, apakah Facebook akan memperluas perlindungan GDPR untuk pengguna dunia atau tidak.

"Jangan katakan kita sudah memenuhi persyaratan GDPR", begitu tulis cetakan tebal tersebut.

Baca juga: WhatsApp Dilarang Berbagi Data dengan Facebook

9. Adapun secuil seksi yang menyoroti keberagaman etnis para pekerja di Silicon Valley, yang mendesak Zuckerberg untuk mengakui betapa buruknya statistik keragaman perusahaan dan industri di sana.

Dari catatan tersebut, ditulis jika 3 persen adalah etnis African America, dan 5 persen adalah para Hispanik atau orang Amerika keturunan Spanyol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com