KOMPAS.com - Nama Aleksandr Kogan belakangan mendapat sorotan global. Dialah adalah Direktur Global Science Research (GSR), firma pembuat kuis kepribadian bernama “thisisyourdigitallife” yang diam-diam menciduk data personal milik puluhan juta pengguna Facebook.
Data tersebut lantas diberikan ke Cambridge Analytica, yang kemudian menggunakannya untuk keperluan konsultasi politik di Amerika Serikat, termasuk pemilu presiden AS pada 2016.
Dalam sebuah wawancara 60 Minutes yang ditayangkan akhir pekan lalu, profesor psikologi sosial ini angkat bicara mengenai skandal besar yang melibatkannya.
Dia mengatakan tak sadar telah melanggar ketentuan Facebook dengan memberikan data pengguna ke Cambridge Analytica. Kogan berasumsi bahwa tindakan itu sah-sah saja.
“Kepercayaan di Silicon Valley dan kami sendiri… adalah bahwa publik secara umum pasti menyadari bahwa data mereka dijual, dibagikan, dan digunakan untuk beriklan pada mereka,” ujar Kogan, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Cnet, Selasa (24/4/2018).
Asumsi Kogan ternyata keliru. Dia pun mengaku telah salah kaprah. Kogan mengatakan bahwa apa yang dilakukannya pada 2014 itu adalah “tindakan keliru dan tidak bijak”.
Facebook memang melarang aplikasi pihak ketiga -seperti kuis bikinan GSR- menjual atau melisensikan data yang diambil ke firma pemasaran macam Cambridge Analytica.
Namun, alih-alih mengumumkannya secara publik, perusahaan jejaring sosial itu malah meminta pihak-pihak terkait menghapus data tersebut. Permintaan ini diduga tak langsung dituruti oleh Cambridge Analytica.
Baca juga : Christopher Wylie, Mahasiswa Pengungkap Kebocoran Data Pengguna Facebook
Balasan Cambridge Analytica
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.