Sebagian besar (70) juta di antaranya berasal dari pengguna di Amerika Serikat, tapi ada juga sebagian pengguna dari Indonesia.
Baca juga : Ini Ciri-ciri Akun Facebook yang Dicuri, 1 Juta Orang Indonesia Terdampak
Masih menurut Cambridge Analytica, data yang diperoleh dari GSR lalu diujicoba, tapi ternyata ditemukan kurang efektif dibandingkan metode targeting konvensional.
Lantaran itu, Cambridge Analytica kemudian menggelar sendiri pengumpulan data kepribadian pengguna Facebook pada 2015, tapi kali ini dengan meminta persetujuan penuh dari responden, tak diam-diam seperti yang dilakukan kuis GSR.
Data hasil pengumpulan sendiri inilah, menurut Cambridge Analytica, yang dipakai untuk kampanye presiden Donald Trump.
“Saat Facebook meminta Cambridge Analytica menghapus data GSR/Kogan, perusahaan segera menghapus data mentahnya dari server,” tulis Cambridge Analytica, sambil menambahkan bahwa data tersebut tidak dibagikan ke pihak lain manapun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.