Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Game "Dread Eye" Buatan Indonesia Sukses Tebar Horor di AS

Kompas.com - 25/04/2018, 09:32 WIB
Reza Wahyudi

Editor

KOMPAS.com - Untuk kedua kalinya, horor menjadi tema yang dipilih Digital Happiness untuk game komersil kedua buatannya setelah kesuksesan Dread Out (rilis tahun 2013).

Masyarakat Indonesia yang relatif akrab dengan tema horor lokal dan hal-hal mistis tetap jadi tema favorit yang melatari game kedua rilisan start-up asal Bandung tersebut.

"Anda lihat sendiri kan, ternyata ramuan yang ditampilkan Dread Eye benar menarik perhatian para penggemar game online. Tak hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri,” jelas Joshua PM Simanjuntak, Deputi Direktur Bidang Pemasaran Bekraf, yang mendampingi rombongan peserta Indonesia di ajang SXSW 2018 Maret lalu.

Seperti yang sudah kita ketahui, pada ajang South By Southwest (SXSW) yang digelar di Austin, Amerika Serikat, tahun 2018 ini, Bekraf khusus mendirikan juga anjungan bertajuk Archipelageek Indonesia yang menampilkan para startup tanah air.

Game Dread Eye kali ini datang dan berkesempatan menjadi peserta di SXSW 2018 karena menjadi nominator di Gamer’s Voice Awards. Penghargaan tersebut dikhususkan untuk pengembang game independen.

“Tentu sangat membanggakan kami bahwa Dread Eye masuk sebagai nominator ajang bergengsi. Prestasi nominasi level internasional sudah sangat inspiratif, soal menang kan bonus,” ujar Joshua lagi sambil bercerita pengalaman tim Indonesia di SXSW 2018.

Berbeda dengan ‘kakak’-nya, Dread Eye didesain sebagai Game Virtual Reality (VR) yang menghadirkan hantu-hantu asal Indonesia sebagai tokoh-tokoh utama.

Terbukti seperti yang disampaikan Joshua, game ini begitu menarik perhatian para gamer dan pengunjung di Game Show SXSW 2018.

Hantu-hantu asal Indonesia yang dihadirkan seperti pocong, tuyul, kuntilanak sampai genderuwo. Pantaun KOMPAS saat meliput event tersebut, para tokoh lokal horor ini cukup ‘menakutkan’ para pengunjung yang antre menjajal game ini.

Tentu saja membanggakan dan inspiratif, karena Dread Eye merupakan game pertama asal Indonesia yang mampu menembus SXSW.

Selama dua hari pameran, puluhan pengunjung antre untuk mencoba VR Dread Eye.

“Full of surprises!” komentar Greg, salah seorang pengunjung yang sempat menjajal game ini.

“Saya terkaget-kaget dan efek VR begitu nyata, membuat makin mengerikan namun juga mengasyikkan,” lanjut dia.

Community Manager PT Digital Semantika Indonesia, Digital Happiness, Adi Dharma mengungkapkan Dread Eye merupakan game ketiga dari Digital Happiness.

Dalam game tersebut pemain akan menjadi seorang dukun yang akan melakukan ritual. Beberapa halaman ritual harus dilakukan para pemain. Tujuannya untuk memasuki gerbang dunia lain dan bertemu hantu-hantu lokal Indonesia.

Sebelumnya, selain Dread Out dan Dread Eye ini, Digital Happiness sudah pernah membuat game 3D gratis Hallway Raid untuk platform PC dan iOS.

Dengan menawarkan pengalaman bermain yang sebanding dengan game buatan luar negeri, Imron optimis game bikinannya bisa menuai sukses. Tim Digital Happiness yang berjumlah empat orang bekerja sama dengan pihak-pihak lain seperti artis pengisi suara dalam pembuatan game itu. (Dharmo Soedirman/KOMPAS)

Baca juga : Game Horor Bandung DreadOut Rilis Akhir Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com