Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPO Xiaomi Diwarnai Hoaks Bagi-bagi Saham Rp 140 Triliun

Kompas.com - 07/05/2018, 13:17 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengajuan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) Xiaomi di bursa Hong Kong menjadi yang terbesar semenjak 2014. Kabar tersebut tak hanya menarik perhatian para investor atau Mi Fans saja, namun juga para penyebar hoaks.

Sebuah pesan singkat beredar di China pada Kamis (3/5/2018), tepat saat Xiaomi mengajukan izin IPO di Hong Kong. Dalam pesan tersebut, nama CEO Xiomi, Lei Jun dicatut untuk meminta 1.000 yuan (Rp 2,2 juta) dari para penerima pesan, agar pendaftaran IPO Xiaomi lancar.

Hoaks yang beredar saat pengajuan IPO Xiaomi, menyebut CEO Lei Jun meminta iuran sebesar 1.000 yuan dari para penerima pesan.South China Morning Post Hoaks yang beredar saat pengajuan IPO Xiaomi, menyebut CEO Lei Jun meminta iuran sebesar 1.000 yuan dari para penerima pesan.
"Halo, saya Lei Jun. Saat ini saya sedang mengajukan aplikasi di Hong Kong, tapi kartu bank saya tidak bisa digunakan di sini, saya hanya butuh 1.000 yuan (Rp 2,2 juta) agar pengajuan tersebut berhasil. Saya telah memilih Anda, orang asing. Jika Anda mengirim 1.000 yuan ke rekening bank saya, Anda akan diberikan 10 persen saham Xiaomi setelah pengajuan kami sukses dilakukan," tulis pesan hoaks tersebut.

Baca juga: Xiaomi Resmi Ajukan IPO Terbesar di Dunia Semenjak 2014

Nominal IPO yang diajukan memang tak diumbar spesifik oleh Xiaomi. Dari kabar yang beredar, valuasi IPO yang ditargetkan sebesar 100 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.400 triliun).

Itu artinya, 10 persennya adalah 10 miliar dollar AS (sekitar Rp 140 triliun), atau kurang lebih 63,6 juta kali lebih besar dari 1.000 yuan (Rp 2,2 juta) yang diminta pesan hoaks tersebut.

IPO Xiaomi menjadi yang terbesar sejak 2014, setelah Alibaba Group mencatatakan angka valuasi tertinggi 231 miliar dollar AS (sekitar Rp 3.182 trilun). Dilansir KompasTekno dari South China Morning Post, Senin (7/5/2018), IPO Xiaomi menjadi ke-15 terbesar dalam sejarah, dan terbesar keempat di Hong Kong.

Dalam surat terbuka yang ditulis Lei Jun pada Kamis pagi, ia mengungkapkan ambisinya untuk merajai industri smartphone dunia.

"Apa yang ingin dibangun Xiaomi jelas bukan kerajaan bisnis yang tertutup," kata Lei dari surat terbukannya yang diposting melalui akun WeChat resminya.

Baca juga: Xiaomi Ditinggal Pendirinya, Dua Orang Sekaligus

"Xiaomi juga tak hanya menjadi perusahaan teknologi yang inovatif, lebih dari menjadi penyokong dan kreator gaya hidup digital. Butuh tak hanya satu Xiaomi tapi 100 Xiaomi, bahkan lebih, untuk membangun ekosistem bisnis baru yang kaya dan menguntungkan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com