Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Android Disebut Lebih Sulit Bayar Kredit

Kompas.com - 13/05/2018, 08:13 WIB
Oik Yusuf,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Di era big data, semua hal tentang pengguna internet bisa ditelusuri lewat "jejak digital" yang ditinggalkan di dunia maya , terrmasuk juga yang berkaitan dengan rekam jejak keuangan.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Tobias Berg, associate professor Frankfurt School of Finance and Management, menyoroti hal ini dengan menganalisis data lebih dari 270.000 transaksi. Data tersebut dikumpulkan oleh sebuah outlet e-commerce Jerman sepanjang Oktober 2015 hingga Desember 2016.

E-commerce yang bersangkutan menjual produk-poduk furniture secara kredit. Pembeli bisa membawa pulang barang dan membayar di kemudian waktu. Data yang dianalisis berisi berbagai macam informasi, termasuk jenis dan sistem operasi perangkat yang dipakai pengguna ketika melakukan pembelian.

Dari sini diketahui bahwa ternyata para pengguna iPhone dan Android memiliki kecenderungan berbeda dalam hal pembayaran kredit. Pengguna iPhone ternyata lebih condong membayar kredit hingga lunas ketimbang pengguna Android yang memiliki rasio gagal bayar (default rate) lebih tinggi.

Entah apakah ada hubungannya antara default rate tersebut dengan harga perangkat Android yang kebanyakan memang lebih murah daripada iPhone.Mungkinkah itu berarti pemilik iPhone lebih stabil secara finansial?

Banyak hal menarik lain yang turut diungkap lewat studi tersebut. Misalnya, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Bloomberg, Minggu (13/5/2018), pembeli yang melakukan transaksi dari ponsel memiliki kemungkinan gagal bayar tiga kali lebih besar dibandingkan mereka yang memesan lewat komputer desktop.

Lalu, pelanggan yang datang ke situs e-commerce bersangkutan melalui mesin komparasi harga memiliki kemungkinan gagal bayar dua kali lebih tinggi dibandingkan pelanggan yang meng-klik iklan dari search engine.

Hasil penelitian Tobias Berg selengkapnya bisa dilihat di laman National Bureau of Economic Research (NBER) di tautan berikut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com