Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Tangguhkan 200 Aplikasi Nakal

Kompas.com - 15/05/2018, 20:47 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Facebook mengumukan telah menangguhkan sekitar 200 aplikasi nakal yang diduga menyalahgunakan data personal penggunanya. Aplikasi tersebut merupakan hasil audit yang dilakukan internal Facebook, setelah skandal Cambridge Analytica.

"Hingga hari ini, ada ribuan aplikasi telah diinvestigasi dan sekitar 200 aplikasi ditangguhkan," jelas Vice President of Product partnership Facebook, Ime Archibong, seperti dihimpun KompasTekno, dari Tech Crunch, Selasa (15/5/2018).

Menurut bos Facebook, Mark Zuckerberg, proses audit telah dilakukan sejak 21 Maret lalu. Tak disebutkan berapa lama investigasi ini akan berlangsung, tapi menurut Archibong, menyisir semua aplikasi yang terindikasi menyalahgunakan data memerlukan banyak waktu.

"Kami punya banyak tim internal dan ahli eksternal yang bekerja keras untuk menginvestigasi aplikasi-aplikasi tersebut secepatnya", ujar Archibong.

Dua tahap

Archibong menyebut jika proses investigasi sedang berjalan dalam dua tahap. Pertama, melakukan tinjauan komprehensif untuk mengidentifikasi setiap aplikasi yang telah mengakses data Facebook dalam jumlah besar.

"Kedua yang menjadi fokus kami adalah, kami akan membuat wawancara, membuat permintaan informasi (request for information/RFI), serta menunjukan hasil audit termasuk melakukan inspeksi di tempat," ujar Archibong.

Menurut Archibong, RFI yang dimaksud, akan menanyakan sejumlah detail pertanyaan, tentang aplikasi dan data yang telah diakses aplikasi ketiga.

87 juta data pengguna terimbas

Diketahui, firma riset Cambridge Anlytica menjadi dalang penyalahgunaan 87 juta data pengguna Facebook. Data pengguna dipanen menggunakan aplikasi kuis yang cukup populer di Facebook yakni #thisisyourdigitallife buatan Aleksndr Kogan.

Cambridge AnalyticaGetty Images Cambridge Analytica
Memang, dalam aturan yang dibuat Facebook tahun 2014 silam, aplikasi pihak ketiga memiliki akses untuk merangsek ke data substansial pengguna, termasuk teman Facebook pengguna yang disasar.

Sehingga, aplikasi ketiga hanya perlu membidik sedikit akun saja, untuk mengumpulkan lebih banyak data pengguna Facebook. Facebook sendiri mengaku telah merevisi aturan tersebut.

Baca juga: Skandal Kebocoran Data Tak Pengaruhi Pengguna Facebook

Facebook mengatakan akan melarang aplikasi yang tertangkap basah menyalahgunakan data pengguna. Pun halnya dengan aplikasi yang menolak diaudit, akan dilarang majang di Facebook.

Sayangnya, belum bisa dipastikan apakah Facebook akan mempublikasikan aplikasi yang ditanguhkan tersebut atau tidak. Salah satu jubir Facebook, mengaku jika Facebook berencana membeberkan detail tentang aplikasi yang dilarang setelah melakukan seluruh investigasi.

Meskipun belum diketahui bagaimana informasi tersebut akan dibagikan, apakah mempublikasikannya atau hanya memberikan notifikasi pada akun pengguna terdampak saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com