Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Hapus Jutaan Akun Palsu dan Propaganda Teroris

Kompas.com - 17/05/2018, 17:37 WIB
Yudha Pratomo,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Facebook seringkali mendapat kritikan pedas karena dianggap menjadi tempat bermuaranya ujaran kebencian, kabar hoaks, hingga propaganda.

Karena itulah Facebook mulai mengambil tindakan tegas terhadap konten-konten yang melanggar aturan.

Dalam laporan yang dipublikasi di halaman Facebook Transparency, pada kuartal pertama 2018 ini Facebook tercatat telah menutup sebanyak 583 juta akun palsu dan 837 juta postingan spam.

Menurut pihak Facebook, tindakan tegas ini diambil guna terus meminimalisasi pengaruh-pengaruh negatif yang dimunculkan di antara publik atau pengguna.

"Ini adalah awal dari perjalanan dan bukan akhir dari perjalanan. Kami mencoba untuk menjadi seterbuka mungkin," ungkap Richard Allan, Wakil Presiden Kebijakan Publik Facebook untuk Eropa, Timur Tengah dan Afrika.

Sebagaimana dikutip KompasTekno dari The Guardian, Kamis (17/5/2018), jenis konten yang dimoderasi oleh Facebook bukan hanya akun palsu dan postingan spam.

Facebook juga memoderasi 2,5 juta ujaran kebencian, 1,9 juta bagian propaganda terorisme, 3,4 juta visualisasi kekerasan, dan 21 juta konten dewasa dan aktivitas seksual.

"Kami terus melakukan pembersihan sepanjang 18 bulan terakhir, baik dengan memberi peringatan pada konten yang ditengarai melanggar atau menghapus konten tersebut secara langsung. Laporan dari para pengugna pun cukup membantu tim kami memahami apa yang terjadi," ungkap Guy Rosen Vice President Product & Management Facebook.

Untuk beberapa kasus, sistem algoritma keamanan Facebook sendiri dapat memindai serta menemukan konten yang melanggar aturan sebelum pengguna lain melaporkannya.

Berdasarkan data, sistem algoritma ini hampir 100 persen tepat dalam menemukan konten spam dan propaganda terorisme. Kemudian dalam memindai akun palsu sistem ini memiliki ketepatan 99 persen dan 96 persen postingan aktivitas seksual.

Sayangnya, untuk mengidentifikasi konten berbau kekerasan, sistem ini baru mencapai angka ketepatan 86 persen. Sistem ini pun masih lemah dalam mengenali postingan berbau ujaran kebencian. Berdasarkan laporan hanya ada sekitar 38 persen ujaran kebencian yang bisa dipindai dengan tepat oleh sistem ini.

Facebook sendiri memang telah membuat langkah untuk meningkatkan transparansi dalam beberapa bulan terakhir.

Pada bulan April kemarin, perusahaan merilis pedoman komunitas kepada publik. Pedoman ini berisi apa saja yang diizinkan dan dilarang oleh Facebook untuk dipublikasikan oleh pengguna.

Baca juga: 1 Juta Akun Facebook di Indonesia Bocor, Ini Link untuk Mengeceknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tesla Lakukan PHK Terbesar, 14.000 Karyawan Diberhentikan

Tesla Lakukan PHK Terbesar, 14.000 Karyawan Diberhentikan

e-Business
Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Game
Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Gadget
Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com