Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2018, 14:15 WIB
Yudha Pratomo,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Facebook Indonesia menyatakan bahwa mereka tak pernah menjual data pribadi pengguna ke pengiklan. Mereka berdalih bahwa iklan-iklan yang muncul di halaman pengguna didasari kecocokan demografi dengan target pengiklan, bukan representasi dari data detail.

Menurut Aldo Rambie, Head of Client Solution Facebook Indonesia, informasi terkait pengguna yang menjadi target iklan dibatasi oleh aturan privasi. Facebook hanya mengidentifikasi demografi dan minat pengguna yang kemudian dikelompokkan untuk menjadi sasaran iklan.

"Target kami anonim dengan metode pengelompokan. Audiens inti adalah penargetan iklan yang luas. Infonya berasal dari demografi seperti gender, umur lokasi, kota, minat, hobi dan perilaku," ungkap Aldo di kantor Facebook Indonesia, Jumat (18/05/2018).

Aldo pun menambahkan bahwa aktivitas pengguna Facebook kemudian dipelajari dan kelompokkan guna menjadi target audiens para pengiklan. Kemudian jika pengguna melihat bahwa informasi tersebut tidak relevan, maka pengguna bisa mencabut iklan tersebut lewat opsi yang tersedia.

Baca juga: Skandal Kebocoran Data Tak Pengaruhi Pengguna Facebook

"Ini adalah opsi agar pengguna tidak perlu melihat iklan itu lagi ke depannya. Kontrol sepenuhnya terkait iklan ini ada di pengguna," ungkapnya.

Aldo Rambie, Head of Clients Solutions Facebook Indonesia.KOMPAS.com/Gito Yudha Pratomo Aldo Rambie, Head of Clients Solutions Facebook Indonesia.

Terkait aplikasi pihak ketiga ikut terintegrasi dengan data pengguna di Facebook, Aldo menegaskan bahwa ada pembatasan informasi yang diberikan untuk kepentingan beriklan. Ia pun mengatakan bahwa Facebook memiliki aturan tersendiri terkait kebijakan aplikasi pihak ketiga.

"Misalnya Spotify yang harus login dengan akun Facebook. Info yang diberikan sangat terbatas. Digunakan saat mereka mengiklan saja. Kemudian informasi yang bisa dikumpulkan juga atas persetujuan pengguna, tidak sembarangan," dalih Aldo.

Facebook mengatakan bahwa mereka masih mementingkan kebijakan privasi pengguna untuk para pengiklan. Kendati demikian, kontrol tersebut dikembalikan lagi kepada pengguna, apakah mereka mau melihat iklan yang muncul atau tidak.

Facebook memang kerap mendapat pertanyaan terkait data pengguna yang diberikan pada pengiklan. Raksasa media sosial besutan Mark Zuckerberg ini pun selalu bersikeras bahwa mereka tidak menjadikan pengguna sebagai produk untuk dijual data-datanya pada pengiklan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com