SEMARANG, KOMPAS.com – Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengajak empat driver Go-Jek menyambangi pabrik perakitan smartphone Advan di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (28/5/2018) kemarin.
Bersama dengan mitra Go-Jek, Rudiantara berkeliling di dalam pabrik untuk melihat proses perakitan smartphone, mulai dari perakitan awal, hingga proses pengemasan. Para mitra Go-Jek itu pun bertanya sepuasnya soal kualitas smartphone itu kepada pengelola Advan.
Advan sendiri dikenal sebagai vendor ponsel dengan harga yang terjangkau, kisaran Rp 1 jutaan. Ponsel murah inilah yang menurut para driver Go-Jek sangat dibutuhkan oleh mereka. Hal itu pun dibenarkan oleh Rudiantara.
“Saat saya ketemu driver Gojek saya tanya, buat driver kalau terima order, atau bawa orang, yang paling penting itu apa?” kata Rudiantara, menceritakan.
Tadi sy ajak 4 orang teman driver "ojol" dr Jakarta dan Semarang kunjungi pabrik ponsel merek lokal di Semarang. Tampaknya mereka senang mengetahui ada merek ponsel yg dirakit di dlm negeri dan harganya relatif terjangkau. @gojekindonesia pic.twitter.com/OaiN6kqE9q
— Rudiantara (@rudiantara_id) May 28, 2018
Pertanyaan itu dilontarkan RA saat menghadiri Gojek Food Festival di Senayan, belum lama ini. Menurut Rudiantara, ada dua hal pokok yang penting bagi mitra Go-Jek, yaitu sinyal dan ponsel murah, kemudian soal tarif internet dan lainnya.
Baca juga: Menkominfo Janji Perbanyak Ponsel 4G Murah untuk Ojek Online
Mendapati jawaban itu, Rudiantara tercengang dan berjanji untuk menyediakan kebutuhan para driver itu untuk dua hal, sinyal dan ponsel murah. Soal sinyal, Rudi meminta perusahaan telekomunikasi untuk membangun sinyal dimana-mana.
“Kalau sinyal dan ponsel saya bisa bantu. Sinyal saya bisa minta bangun dimana-mana. Mudah-mudahan Palapa Ring cepat selesai, wilayah tengah September selesai, wilayah timur Papua, Desember selesai,” katanya.
Kemudian soal ponsel. Menurut Rudiantara, bagi mitra Go-Jek, mempunyai ponsel yang berkualitas dengan harga terjangkau menjadi kebutuhan. Oleh karena itu, ia mempertemukan mereka dengan pabrik perakit untuk menggali potensi pasar itu.
“Kalau ponsel, saya ngobrol. Harganya berapa? Para Go-Jek ini beli Rp 2 juta. Target pemerintah, untuk handpone internet kecepatan tinggi harus di bawah Rp 1 juta. Saya ajak Go-Jek agar tahu bahwa ada ponsel harganya di bawah Rp 1 juta, kalau ke depan bisa diserap pasar pasti harga lebih rendah lagi,” ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.