Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa di Jerman Ciptakan "Airbag" untuk Ponsel

Kompas.com - 29/06/2018, 14:03 WIB
Yudha Pratomo,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melindungi ponsel dengan bumper case atau aksesoris lainnya, mungkin sudah biasa. Bagaimana jika sebuah ponsel dilindungi oleh airbag layaknya sebuah mobil?

Seorang siswa di Jerman membuat sebuah casing ponsel yang unik. Casing canggih ini memiliki mekanisme perlindungan dan memiliki peredam selayaknya sebuah airbag.

Bentuk casing ini jika dilihat dari luar tidak berbeda dengan aksesoris kebanyakan. Bentuknya tebal, solid, dan materialnya terlihat seperti berbahan dari karet.

Sepintas memang casing ini tampak seperti aksesoris biasa, namun jika dilihat lebih seksama, terdapat perbedaan mencolok di setiap sudut casing ini.

Casing ini memiliki sensor gerak di mana ketika ponsel berada dalam melayang dan jatuh, secara otomatis casing ini akan mengeluarkan kaki-kaki fleksibel yang berfungsi sebagai peredam. Kaki-kaki tersebut keluar dari empat sudut casing secara bersamaan.

Baca juga: Ponsel Jatuh dari Pesawat Sambil Merekam Video, Ini Hasilnya

Dikutip KompasTekno dari Motherboard, Jumat (29/6/2018), Philip Frenzel, membutuhkan waktu setidaknya empat tahun untuk mendesain dan membuat casing canggih ini. Dalam proses pembuatannya, ia mengungkapkan harus mengorbankan cukup banyak ponsel untuk melakukan proses uji coba.

Mahasiswa berusia 25 tahun dari Aalen University, Jerman ini menyebut casing buatannya dengan sebutan "Spider-App". Disebut spider karena jika peredam pada casing buatannya muncul, bentuknya menjadi mirip dengan laba-laba.

Casing canggih ini sejatinya telah mendapat penghargaan Mechatronic Prize 2018. Ide ini mendapat apresiasi tinggi dari para dewan juri yang menilai. Kendati demikian, Philip mengatakan akan terus mengembangkan desain aksesoris canggih buatannya ini agar bisa diproduksi secara massal dan dapat diterima oleh banyak pengguna.

"Mengemas iPhone dengan cangkang yang tebal seperti ini tidaklah menyenangkan," ungkap Philip.

Karya ini menurut Philip juga akan digunakan untuk tesisnya kelak dan tengah dalam proses untuk mendapatkan hak paten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com