Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Minta WhatsApp Pasang Filter Berita Hoaks

Kompas.com - 05/07/2018, 10:31 WIB
Yudha Pratomo,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah India mengambil langkah tegas untuk memberantas hoaks yang beredar lewat pesan instan Whatsapp.

Melalui Kementerian Teknologi Informasi, India meminta WhatsApp bertindak cepat atas penyebaran kabar hoaks di platform pesan instan tersebut. Bahkan jika perlu, WhatsApp diminta menerapkan filter khusus untuk mengecek keabsahan pesan berantai yang tersebar.

Tindakan ini merupakan respon pemerintah atas tersebarnya berita hoaks lewat pesan berantai yang memicu tindakan main hakim sendiri beberapa waktu lalu.

Pemerintah India menyebutkan ada sejumlah pesan yang disebar oleh orang tidak bertanggung jawab yang berisi hoaks serta provokasi.

"Kami telah menyampaikan ini pada manajemen WhatsApp dan mereka telah diberitahu agar segera mengambil tindakan dan perbaikan yang diperlukan untuk mencegah pesan palsu tersebar luas," ungkap pemerintah India lewat pernyataan resminya sebagaimana dikutip KompasTekno dari The Register, Kamis (5/7/2018).

Sangat wajar memang jika India menaruh perhatian lebih pada isu hoaks yang tersebar lewat pesan berantai di WhatsApp. Pasalnya di India, kerap terjadi kasus kekerasan dan main hakim sendiri yang berawal dari isu hoaks di WhatsApp.

"Kami juga telah menegaskan bahwa platform tidak akan bisa melepaskan tanggung jawab begitu saja, khususnya saat teknologi ini disalahgunakan oleh orang-orang tak bertanggung jawab," lanjut mereka.

Baca juga: Begini Cara Membungkam Celotehan Anggota Grup WhatsApp

Di India, insiden seperti ini memang kerap terjadi bahkan terus memburuk selama beberapa tahun belakangan. Sejak bulan Mei lalu tercatat setidaknya ada 16 kasus tindakan kekerasan dan main hakim sendiri yang berujung pada kematian.

Penyebabnya adalah ketakutan masyarakat atas isu penculikan anak hingga penjualan organ manusia yang tersebar lewat media sosial termasuk WhatsApp.

Kejadian terbaru yang terjadi pada pekan lalu memakan dua korban jiwa. Sekitar 50 warga ramai-ramai memukuli dua pria yang belakangan diketahui tak bersalah.

Warga curiga kedua pria itu hendak membunuh dan menjual organ tubuh. Asumsi ini dipicu oleh hoaks dari pesan berantai WhatsApp yang kemudian terbukti palsu.

Sebelumnya ada pula hoaks yang tersebar di Bengaluru, India. Isinya menyebut 400 pedagang anak tengah berkeliaran untuk menculik anak-anak dari warga setempat. Alhasil seorang pria tak bersalah pun menjadi korban atas insiden ini.

Baca juga: Hoaks Penjual Organ Tubuh Viral di WhatsApp, Picu Kekerasan Massal di India

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com