"Saat ini ada lebih banyak kemungkinan, jadi harganya akan turun. (Teknologi) ini bisa beroperasi dalam beberapa tahun. Tidak di semua tempat tapi di suatu tempat," ujarnya.
Mengaku optimis
Dr. Jousset dan tim mengaku telah menemukan perusahaan di Eropa yang sangat terbuka dengan gagasan pemanfaatan kabel optik sebagai pendeteksi gempa. Mereka pun merancang studi lanjutan dalam waktu dekat. Ia pun optimis tentang potensi teknologi ini untuk mengawasi aktivitas vulkanik dan kegempaan.
Teknik ini menambah daftar panjang penemuan alat pendeteksi gempa yang sebelumnya juga diuji cobakan dengan aplikasi di smartphone dan perangkat keras lain yang lebih terjangkau.
Biasanya, instalasi seismometer memakan biaya tak sedikit, sehingga hanya ditempatkan di beberapa lokasi tertentu. Seismometer bisa mengkaliberasi aktivitas kegempaan secara akurat karena memiliki sensivitas sangat tinggi.
Baca juga: Petinggi Google Jadi Korban Gempa Nepal
Ahli geofisika dari Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), dr Elizabeth Cochran mengatakan jika kabel internet pendeteksi gempa ini bisa dimanfaatkan untuk sistem peringatan dini gempa.
Jaringan serupa telah digunakan di Jepang dan Meksiko, untuk memberi aba-aba pada warga ketika alat pendeteksi sudah menangkap sinyal gempa. Ia menjelaskan jika untuk mendeteksi sinyal gempa tidak diperlukan informasi yang sangat presisi.
"Kami hanya butuh tahu bahwa ada pergerakan tanah besar yang terjadi di sebuah wilayah tertentu," imbuhnya.
"Ada ribuan kilometer kabel berselang-seling di kota. Jadi, kita bisa memanfaatkan kabel itu dan mencari tahu bagaimana menginterpretasikan data secara akurat," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.