Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xiaomi Beberkan Rencana Masuk ke Kandang iPhone

Kompas.com - 10/07/2018, 09:19 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

HONGKONG, KOMPAS.com - Xiaomi semakin percaya diri melebarkan sayap ke luar pasar Asia. Setelah meremabah ke beberapa negara Eropa seperti Spanyol, Perancis dan Italia dengan produk-produk flagship, Xiaomi pun melirik negara kandang iPhone, Amerika Serikat, sebagai calon lapak barunya.

Kabar ini sebenarnya sudah beredar sebelumnya, namun kembali ditegaskan oleh Senior Vice President of Strategic Cooperation Xiaomi Wang Xiang, setelah pelepasan saham perdana Xiaomi di bursa efek Hongkong, Senin (9/7/2018).

"Banyak orang Amerika yang bertanya, apakah Xiaomi akan masuk kesana? Kami sangat senang dengan peluang itu," ungkap Wang.

Baca juga: Xiaomi Incar Posisi Tiga Besar Pabrikan Smartphone Dunia

Sayangnya, menurut Wang, Amerika dan Eropa memiliki spektrum frekuensi seluler yang berbeda dibanding negara-negara Asia. "Ada pita frekuensi yang beda. Jika mau menjual smartphone di sana, ada frekuensi yang beda. Ini lebih ke persoalan teknis," jelas Wang.

Meski sama-sama menggunakan teknologi GSM seperti 4G LTE, pita frekuensi yang digunakan operator seluler di masing-masing negara bisa berbeda. Di Indonesia, misalnya, operator seluler menggelar 4G LTE di frekuensi 900 MHz, 1.800 MHz, serta baru-baru ini 2.100 MHz dan 2.300 MHz.

Di AS, ada operator yang mengoperasikan 4G LTE di rentang frekuensi 700 MHz, 850 MHz, dan 1.700 MHz. Pita frekuensi yang dipakai untuk teknologi seluler sebelumnya seperti 3G dan 2G bisa jadi juga berbeda antar negara.

Vendor smartphone pun kadang harus menanamkan chip radio yang disesuaikan dengan standar frekuensi tertentu di beberapa negara. Jika tidak, maka si smartphone tak akan bisa tersambung ke jaringan operator seluler tertentu di negara itu.

Butuh waktu

Kendati mengaku ada kendala teknis, Wang berujar bahwa perusahaanya akan bekerja keras untuk menyesuaikan persyaratan di Amerika. Salah satu rencana yang ia beberkan adalah bermitra dengan beberapa kanal ritel online dan offline seperti Amazon dan Walmart.

"Butuh waktu untuk menambah sumber daya. Pastinya nanti akan ada negara-negara Eropa lain dan juga Amerika segera," jelas Wang.

Xiaomi telah mengklaim telah merambah 74 negara sebagai pasarnya. Pasar Asia menjadi yang paling mendominasi. Selain mengklaim menjadi nomor satu di China, Xiaomi juga menyebut berhasil merajai smartphone di India dan menjadi merek paling cepat pertumbuhannya di sana.

Negara Asia Tenggara lain juga menjadi pasar empuk, seperti Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Indonesia. Di Eropa, Xiaomi belakangan merambah pasar baru yakni Spanyol, Perancis dan Italia.

Akan halnya Amerika Serikat, sejak 2015 Xiaomi sebenarnya sudah mulai menjual produk di Negeri Paman Sam, tapi baru sebatas aksesori macam powerbank, gelang pintar, dan headphone, bukan ponsel.

Sebelumnya sempat dikabarkan bahwa Xiaomi bakal mulai menjual smartphone di AS menjelang akhir tahun ini atau awal 2019. Salah satu calon produk barunya, berupa smartphone high-end di bawah merek "Pocophone", telah diajukan ke otoritas telekomunikasi AS, FCC.

Baca juga: Xiaomi Kini Pabrikan Smartphone Nomor 4 Terbesar di Dunia

Menurut laporan firma riset pasar IDC utnuk kuartal pertama 2018, Xiaomi kini menduduki posisi keempat pabrikan smartphone terbesar di dunia. Apple (iPhone) masih duduk di urutan kedua setelah Samsung. Di Indonesia, juga menurut IDC, Xiaomi mulai masuk lima besar pada akhir 2017.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Internet
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Jadwal Maintenance 'Genshin Impact' 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Jadwal Maintenance "Genshin Impact" 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Game
'Free Fire' Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

"Free Fire" Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

Game
Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

e-Business
Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

e-Business
Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

Hardware
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com