Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Pengguna iPhone di China Disimpan Operator Seluler Pemerintah

Kompas.com - 19/07/2018, 18:04 WIB
Yudha Pratomo,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber CNET

KOMPAS.com - Pemerintah China semakin ketat dalam mengawasi rakyatnya. Kali ini, seluruh data pengguna yang ada dalam iCloud disimpan oleh pemerintah setempat, lewat operator seluler milik negara.

China Telecom, operator seluler milik pemerintah itu kini menyimpan setidaknya lebih dari 130 juta data pengguna iPhone yang tersimpan dalam iCloud di China. Data tersebut termasuk nomor kontak, catatan, bahkan hingga foto dan video.

Meski pemerintah China mengatakan hanya sekadar menyimpan data, tentu saja aturan ini mengundang kecaman dan tak sedikit pengguna yang melontarkan kecurigaannya atas kebijakan ini. Media sosial Weibo pun menjadi sasaran "curhat" para pengguna atas kekecewaan mereka pada regulasi ini.

"Mereka (pemerintah China) akan mecuri hak privasi saya," ungkap salah satu pengguna.

"Saya takut ini akan menjadi jauh 'lebih aman' dari sebelumnya," tulis pengguna lain dengan nada sindiran.

Baca juga: Awas, Password iCloud Rentan Dicuri

Dikutip KompasTekno dari Cnet, Kamis (19/7/2018), langkah ini disebut sebagai tindakan untuk menjaga keamanan negara. Bahkan seorang ahli industri di China mengatakan bahwa ini adalah kesepakatan tepat yang dilakukan oleh pemerintah dan Apple.

"Tidak ada operator telekomunikasi yang akan mengelola dan memantau data pengguna, dan Apple memerlukan operator lokal Cina untuk menyediakan layanan jaringan," kata Xiang Ligang

Sejatinya, Apple memang tak memiliki pilihan lain. Pemerintah setempat memberikan ancaman akan memblokir layanan iCloud jika Apple tak mau menyimpan data pengguna di operator lokal.

Padahal sebelumnya, Apple sudah sepakat untuk memberi "kunci" akses terhadap data pengguna iCloud di China. Kunci tersebut disimpan oleh perusahaan pihak ketiga Guizhou Cloud Big Data yang kemudian malah menyerahkan penyimpanan data tersebut ke operator milik negara.

Tanggapan Apple

"Baru-baru ini China memberlakukan undang-undang baru yang mewajibkan layanan cloud yang ditawarkan kepada warga negaranya dioperasikan oleh perusahaan China dan data pelanggan China disimpan di negara tersebut," ungkap Apple dalam pernyataan resminya.

"Pilihan kami adalah menawarkan iCloud di bawah undang-undang baru atau berhenti menawarkan layanan. Kami memilih untuk terus menawarkan iCloud karena kami merasa bahwa menghentikan layanan ini malah akan memberi pengalaman pengguna yang buruk dan kurangnya keamanan data dan privasi bagi pelanggan kami di China," lanjut mereka.

Baca juga: Awal 2018, Penjualan Smartphone di China Terjun Bebas

China memang dikenal memiliki regulasi yang sangat ketat, khususnya untuk urusan teknologi dan internet. Beberapa situs populer seperti Facebook dan Twitter diblokir di sana. Sebagai gantinya, pemerintah menyediakan media sosial lain buatan lokal.

Kecepatan internet di sana pun diatur sedemikian rupa sehingga pengguna yang ingin mengakses halaman website asing akan mengalami koneksi yang jauh lebih lambat ketimbang saat mengakses website lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNET
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com