Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Smartphone Android Lebih Rawan Rusak Dibanding iPhone?

Kompas.com - 23/07/2018, 19:12 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber BGR

KOMPAS.com - Banyak anggapan mengemuka di kalangan pengguna smartphone iPhone lebih bisa diandalkan dibanding ponsel berbasis Android seperti besutan Samsung, Oppo, LG dan lainnya.

iPhone dipandang sebagai ponsel unggulan yang berkualitas, mudah digunakan, dan bisa diandalkan. Berbanding terbalik, anggapan umum tentang Android adalah mudah dioprek, rentan rusak dan kurang aman. Tapi, benarkah demikian?

Jika menilik laporan anyar Blancoo berjudul "Mobile Device and Security", opini di atas agaknya kurang tepat. Perusahaan yang membuat software diagnosa dan perbaikan untuk operator seluler dan pabrikan perangkat ini menunjukan data sebaliknya.

Dihitung dari jumlah pengiriman perangkat yang diperbaiki, iOS dan Android menunjukan angka yang beda tipis. Di wilayah Asia, Amerika Utara dan Eropa, angka kerusakan -dalam artian persentase perangkat yang memiliki masalah, hasil temuan software diagnosa Blancoo- perangkat iOS mencapai 12,5 persen, sementara Android 14 persen.

Khusus kasus di Amerika Utara, angka kerusakan perangkat iPhone justru lebih tinggi, yakni 12 persen. Sedangkan perangkat berbasis Android yang mengalami hal serupa di wilayah tersebut hanya mencapai 9 persen saja.

Di Asia, failure rate ponsel Android mencapai 21 persen, lebih rendah dibanding iPhone yang mencapai 26 persen. Sementara di Eropa, hasilnya berbeda. Tingkat kegagalan Android mencapai 40 persen, sementara iPhone lebih rendah, 36 persen, meski tetap tinggi.

Perbandingan tingkat kerentanan perangkat iPhone (kiri) dan Android (kanan).Blancoo Perbandingan tingkat kerentanan perangkat iPhone (kiri) dan Android (kanan).


Blancoo mengatakan tingginya tingkat kerusakan smartphone di Eropa disebabkan konsumen di sana cenderung bertahan lebih lama dengan perangkat lawas yang lebih rentan rusak. Sebaliknya, konsumen di AS cepat beralih ke perangkat model baru.

Data Blancoo berasal dari diagnosa internal dan penghapusan memori dari perangkat-perangkat yang dibawa ke "ratusan" gerai operator seluler dan pusat servis vendor smartphone di wilayah Amerika Utara, Eropa, Asia, dan Australia mulai 1 Oktober 2017 hingga 1 Desember 2017.

Model smartphone paling sering mengalami kerusakan

Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari BGR, Minggu (22/7/2018), data Blancoo turut menunjukkan bahwa beberapa model smartphone lebih rawan rusak dibanding lainnya. Untuk perangkat bikinan Apple, iPhone 6 memiliki tingkat kerusakan tertinggi sebesar 26 persen, disusul iPhone 6S dengan 14 persen.

Tapi ini mungkin lantaran populasi keduanya relatif tinggi dibandingkan model iPhone lain. Model yang lebih baru seperti iPhone 7 memiliki failure rate 7 persen sementara iPhone 8 Plus hanya 2 persen.

Baca juga: Ponsel Apa yang Paling Bermasalah dalam Proses Perakitan?

Untuk Android, Blancoo mengungkapkan bahwa Samsung menjadi merek dengan diagnosa kerusakan paling tinggi dengan angka 34 persen. Merek ponsel Android kedua dengan kerentanan tinggi diraih oleh Xiaomi dengan angka 13 persen. Smartphone Redmi 4 dari Xiaomi sekaligus menjadi model Android dengan tingkat failure rate tertinggi sebesar 9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BGR
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com