Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Siapkan Mesin Pencari Khusus untuk China

Kompas.com - 02/08/2018, 08:35 WIB
Yudha Pratomo,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Pemerintah China memang dikenal galak soal regulasi informasi dan internet di negaranya. Bahkan tak sedikit situs-situs besar seperti Twitter, Facebook bahkan layanan mesin pencari Google diblokir di sana.

Hal ini dilakukan lantaran pemerintah benar-benar ingin memantau tindak tanduk warganya di internet. Jadi, layanan internet yang tidak mengikuti aturan main di sana akan ditendang keluar dari daratan.

Google pun demikian. Selama ini raksasa mesin pencari ini tak dapat beroperasi di sana.

Kini demi dapat memasuki pasar China, Google menyiapkan sebuah mesin pencari khusus yang telah dibuat sedemikian rupa dengan mengikuti regulasi sensor pemerintah China.

Proyek bernama Dragonfly itu sudah dimulai sejak 2017 lalu. Mesin pencari ini nantinya akan memblokir kata kunci yang sensitif seperti demokrasi, hak asasi manusia, aksi damai dan agama.

Proyek ini diperkirakan akan selesai dan tersedia di China dalam beberapa bulan ke depan. Kemungkinan paling lambat akan hadir sekitar awal 2019 mendatang.

Meski tidak mengonfirmasi secara langsung kabar ini, Google telah membenarkan bahwa perusahaan memang tengah membuat serangkaian aplikasi dan telah merangkul pengembang lokal agar dapat bertahan di daratan China.

Kabar rencana masuknya Google di China ini ternyata malah mendapat banyak hujatan, bahkan dari karyawan Google sendiri, seperti dikutip KompasTekno dari Bloomberg, Kamis (2/8/2018).

Bukan soal rencana pengembangan bisnisnya tetapi para karyawan ini mempermasalahkan cara Google yang tunduk pada aturan China dengan memberlakukan sensor pada kata kunci yang dianggap sensitif.

Baca juga: Sisi Lain di Balik Menterengnya Kerja di Google

Padahal selama ini, Google dikenal sebagai salah satu perusahaan yang menjunjung tinggi kebebasan informasi, demokrasi dan hak asasi manusia. Ini tentu saja bertolak belakang dengan apa yang tengah diupayakan Google untuk masuk ke pasar China.

Google memang berada dalam posisi yang dilematis. Di satu sisi, perusahaan tak mau ingkar dengan moto mereka yang menjunjung kebebasan informasi. Di sisi lain, China adalah pangsa pasar besar dengan penetrasi internet yang terus berkembang pesat dan memiliki potensi bisnis yang besar.

Baca juga: Google Suntik Rp 314 Miliar untuk KaiOS, Pesaing Android Go

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com