Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi, Tik Tok dan Musical.ly Bakal Dilebur Jadi Satu

Kompas.com - 02/08/2018, 12:49 WIB
Yudha Pratomo,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bytendance Technology, induk perusahaan dari Musical.ly dan Tik Tok mengumumkan akan segera menggabungkan dua aplikasi video populer ini. Penggabungan ini bertujuan untuk menciptakan platform baru yang berbasis secara global.

Menurut Alex Zhu, Co-Founder Musical.ly sekaligus Senior Vice President di Tik Tok mengatakan bahwa penggabungan ini dilakukan lantaran kedua platform video ini memiliki misi yang sama yakni membentuk komunitas di mana setiap orang dapat menjadi kreator.

"Kami ingin menangkap kretivitas dan ilmu pengetahuan di bawah nama baru dan menggabungkan Musical.ly dan TikTok adalah hal yang lumrah terjadi, apalagi keduanya memiliki misi yang sama," ungkap Alex Zhu lewat pernyataan resmi yang diterima KompasTekno, Kamis (2/8/2018).

Ia melanjutkan bahwa dengan digabungkannya Musical.ly dan TikTok maka secara resmi platform ini memasuki babak baru untuk menyuguhkan konten-konten yang lebih menarik.

Nantinya, seluruh pengguna Musical.ly bakal dialihkan kepada TikTok yang memiliki jumlah pengguna lebih besar.

Musical.ly sendiri dirilis pada tahun 2014  dan diakuisisi oleh Bytendance Technology pada akhir 2017 lalu. Sedangkan TikTok belakangan diperkenalkan pada tahun 2016.

Keduanya memang platform serupa yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi video pendek diiringi lagu-lagu terkenal.

Meski platformnya serupa, basis pengguna Musical.ly dan TikTok berbeda secara demografis. Musical.ly lebih populer di kalangan remaja Amerika dan Eropa sementara TikTok populer di remaja wilayah Asia.

Musical.ly pun baru-baru ini mengumumkan pencapaian 100 juta pengguna aktif di bulan Juni sementara TikTok memiliki 500 juta pengguna aktif pada bulan yang sama.

Baca juga: Tik Tok Punya 10 Juta Pengguna Aktif di Indonesia

Wajar memang jika TikTok memiliki lebih jumlah pengguna yang lebih banyak. Ini dikarenakan TikTok memiliki fitur yang lebih interaktif dengan sejumlah efek khusus jadi salah satu kecanggihannya.

Sebut saja efek hair drying, shaking, dan shivering yang bisa dipakai sembari memutar lagu hip-hop, stiker 3D, dan berbagai fitur canggih lainnya.

Di Indonesia, TikTok sendiri dikenal sebagai aplikasi yang cukup kontroversial. Beberapa waktu lalu pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir aplikasi ini lantaran dianggap tidak memiliki pengawasan konten yang kuat.

Baca juga: Tik Tok Diblokir di Indonesia karena Dinilai Negatif untuk Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com