Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Data Center" Rp 12 Triliun Google untuk Go-Jek dan 330 Juta Pengguna

Kompas.com - 03/08/2018, 10:03 WIB
Yudha Pratomo,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jumlah pengguna internet di Asia Tenggara yang semakin meroket menuntut Google harus membuat data center baru di Singapura.

Pusat data ini merupakan yang ketiga setelah dua lainnya dibuat beberapa tahun lalu.

Jumlah pengguna internet di Asia Tenggara memang sangat berkembang pesat. Sejak tahun 2015, Google mencatat ada penambahan 70 juta orang yang dapat terhubung ke internet. Dan secara keseluruhan pengguna internet di Asia Tenggara diperkirakan melebihi 330 juta orang.

Google mengklaim fasilitas data ini nantinya akan dapat menopang kebutuhan-kebutuhan industri teknologi di Asia Tenggara.

Pusat data ini juga dapat mengoptimasi layanan cloud yang dimiliki Google untuk perusahaan besar.

Memang wajar, pasalnya di Asia Tenggara ini ada cukup banyak perusahaan yang membutuhkan layanan ini dari Google. Salah satunya adalah startup unicorn asal Indonesia, Go-Jek. (Baca juga: Berapa Dana Segar yang Diberikan Google untuk Go-Jek?)

Kemudian ada pula Wego yang berbasis di Singapura hingga Singapura Airlines.

Pusat data ketiga ini akan dibangun di wilayah Jurong West, tak jauh dari pusat data yang sebelumnya telah dibangun. Pembangunan ini diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar 850 juta dollar AS atau setara Rp 12,3 triliun untuk investasi jangka panjang.

Baca juga: Cerita Amanda Surya Jadi Engineer di Kantor Pusat Google Tanpa Melamar

Kabarnya, fasilitas baru milik Google ini bakal menjadi salah satu tempat paling efisien dan ramah lingkungan di Asia.

Pasalnya menurut Joe Kava, Wakil Presiden Data Center Global Google, bangunan ini akan menggunakan teknologi machine learning untuk mengurangi penggunaan energi.

"Dalam tiga tahun sejak pembaruan terakhir kami, ada lebih dari 70 juta orang di Asia Tenggara mulai online untuk pertama kalinya. Ini membawa jumlah keseluruhan menjadi lebih dari 330 juta - lebih dari seluruh penduduk Amerika Serikat," kata Mr Kava dikutip KompasTekno dari The Strait Times, Jumat (3/8/2018).

Google sendiri sudah mulai membangun pusat data Asia Tenggara pertamanya di Singapura pada tahun 2011, dan yang kedua pada tahun 2015.

Selain itu raksasa mesin pencari ini pun punya satu buah data center di Taiwan dan sempat berencana untuk berekspansi ke Hong Kong namun kemudian dibatalkan.

Baca juga: Microsoft Tenggelamkan Ratusan Server ke Laut Skotlandia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com