Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diburu Instagrammer untuk Foto, Ladang Bunga Matahari Ditutup

Kompas.com - 03/08/2018, 12:35 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Tak semua yang viral menguntungkan. Salah satunya terjadi pada petani bunga matahari di Kanada.

Akibat banyak Instagrammer, Facebooker, dan pengguna media sosial yang memposting foto dengan latar ladang bunga matahari di Bogles Seeds, Ontario, Kanada, ladang tersebut ditutup untuk pengunjung.

Tidak main-main, penutupan ladang tak hanya sehari, seminggu, atau sebulan saja. "Kami tutup selamanya," jelas Marlene Bogle kepada salah satu pengunjung asal Toronto.

Hal itu juga dipertegas dalam pengumuman melalui situs resmi Bogle Seeds. Dengan teks berjalan berutuliskan huruf kapital, mereka mengumukan bahwa "PERHATIAN...SEMUA FOTOGRAFI DI LADANG BUNGA MATAHARI DITUTUP UNTUK MUSIM INI".

Dihimpun KompasTekno dari The Verge, Jumat (3/8/2018), ladang bunga matahari yang dikelola keluarga ini baru dibuka untuk umum pada 20 Juli 2018 lalu dengan harga tiket masuk 7,50 dollar AS (sekitar Rp 109.000).

Awalnya, pengunjung yang datang cukup mudah diatur. Sepekan dibuka, tepatnya pada 28 Juli, semuanya berubah. Kabarnya, ada sekitar 700 mobil terparkir hingga kiloan meter di sekitar ladang, demi bisa berswafoto dan memamerkannya di media sosial. Hal ini mengakibatkan daerah sekitarnya mengalami kemacetan.

Saking banyaknya pengunjung, pengelola pun kewalahan mengatur mereka. Beberapa pengunjung menyelonong masuk ke ladang tanpa membayar. Banyak pula orang tua yang sembarang mendorong kereta bayi mereka di jalur lalu lintas.

Salah satu mobil pengunjung pun rusak akibat terserempet mobil lain yang melintas.

"Kami meminta salah satu dari mereka untuk pergi, dan dia bilang, 'Coba saja kalau berani' lalu ia ingin berkelahi," jelas putra Marlene, Brad Bogle.

Polisi mencoba membantu mengatasi keramaian di ladang tersebut. Pengelola pun memasang peringatan "Dilarang Melintas" di sekitar ladang. Banyaknya pengunjung yang memadati ladang, membuat petani khawatir akan merusak bunga matahari yang merupakan tanaman sensitif.

Beberapa pengunjung masih berdatangan setelah ditutup. Kebanyakan di antaranya berasal dari daerah yang jauh. Meski ditutup untuk umum, Bogle Seeds masih dibuka untuk jual-beli benih dan bunga matahari.

"Dulu saya mencintai unga-bunga ini. Sekarang saya tidak bisa mempertahankannya," jelas Marlene.

Hal serupa juga pernah terjadi di Indonesia, tepatnya di kebun bunga Amaryllis di daerah Pathuk, Gunung Kidul, Yogyakarta, pada November 2015. 

Baca juga: Demi Selfie Semata, Kebun Bunga Amaryllis Merana

Demi mendapatkan angle selfie terbaik untuk di-posting di media sosial, pengujung sampai merusak tanaman bunga yang mekar hanya setahun sekali itu.

Kondisi taman bunga yang rusak terinjak-injak oleh pengunjung yang ingin berfoto selfie beredar di media sosial dengan beragam tanggapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com