Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Salah Paham, Facebook Sempat “Rayakan” Gempa Lombok

Kompas.com - 09/08/2018, 08:43 WIB
Penulis Oik Yusuf
|

KOMPAS.com - Sejumlah pengguna Facebook sedang membahas gempa di Lombok dalam sejumlah posting di jejaring sosial tersebut. Tiba-tiba saja di dalam kolom percakapan muncul aneka balon dan confetti, seolah Facebook hendak “merayakan” peristiwa tragis itu

Ada apa gerangan? Algoritma otomatis Facebook rupanya salah mengenali kata “selamat” di percakapan yang bersangkutan.

“Selamat” dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai ucapan bernada pujian atau keadaan seseorang yang tidak menjadi korban, tergantung konteksnya.

Para peserta dalam percakapan yang ditingkahi balon tersebut sedang menyatakan keprihatinan dan berharap keselamatan untuk warga di Lombok.

Ucapan belasungkawa yang salah dipahami Facebook sebagai perayaan. Kata selamat jika diklik akan memunculkan balon dan confetti.Istimewa Ucapan belasungkawa yang salah dipahami Facebook sebagai perayaan. Kata selamat jika diklik akan memunculkan balon dan confetti.
Facebook menyadari adanya kesalahan konyol itu dan segera berupaya memperbaikinya.  

“Fitur ini (animasi yang dipicu dengan mengetik ‘selamat’, atau ‘congrats’ dalam bahasa Inggris) tersedia meluas secara global. Kami menyayangkan kemunculannya dalam konteks yang salah dan telah mematikan fitur tersebut secara lokal,” ujar seorang juru bicara Facebook, Lisa Stratton.

Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Motherboard, Kamis (9/8/2018), Stratton turut menyatakan pihak Facebook bersimpati terhadap para korban gempa bumi di Lombok.


Seorang mahasiswa Indonesia yang tengah menjalani program PhD ilmu komputer di Northeastern University, Herman Saksono mengaku terkejut algoritma Facebook salah mengenali makna “selamat” dalam konteks percakapan.

“Sebelum menerapkan fungsi macam ini, para peneliti biasanya menghabiskan banyak waktu untuk memastikan ia benar-benar cocok dengan budaya dan kebiasaan berbahasa di lokasi yang akan menjadi tempat penerapannya,” ujar Herman.

Gempa bumi di Lombok terjadi pada Minggu (5/8/2018) malam dengan magnitudo 7. Sejauh ini jumlah korban meninggal dilaporkan mencapai 131 orang. Sebanyak 156.003 orang terpaksa mengungsi dan terdapat 42.239 rumah mengalami kerusakan.

Baca juga: Facebook Safety Check Tertipu Berita Lawas Bom di Bangkok

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke