Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Dikabarkan Ingin Kuasai Saham Tesla

Kompas.com - 15/08/2018, 07:10 WIB
Yudha Pratomo,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg


KOMPAS.com - Tesla, perusahaan mobil listrik yang didirikan oleh Elon Musk ini memiliki nilai jual yang sangat menarik. Sampai-sampai, Arab Saudi berambisi untuk menguasai sebagian besar saham Tesla.

Kabar ini terendus saat Elon Musk mengungkapkan ingin menarik kembali saham yang telah dimiliki investor di bursa saham.

Lewat akun Twitternya, ia mengatakan harga per lembar saham Tesla adalah 420 dollar AS atau setara Rp 6,1 juta dan pendanaan untuk membeli seluruh saham dari investor dikatakan sudah aman.

Dikutip KompasTekno dari Bloomberg, Rabu (15/8/2018), meski Elon Musk tidak menyebutkan siapa yang mendanai Tesla untuk membeli kembali seluruh saham yang ada di bursa, seorang sumber mengatakan bahwa Public Investment Fund Arab Saudi adalah pihak yang menggelontorkan dana ini.

Elon Musk sendiri masih memiliki saham sebesar 20 persen dan sisanya dirilis kepada para investor. Artinya untuk membeli kembali 80 persen saham tersebut diperlukan dana sekitar 60 miliar dollar AS.

Nannan Kou, Senior Associate Bloomberg NEF di Beijing mengatakan, tidak akan mudah bagi Tesla untuk mencari pendanaan. Tesla masih belum dapat meyakinkan pasar lewat penjualan mobil-mobil listrik premiumnya.

Softbank pun dikabarkan pernah bernegosiasi dengan Tesla soal penyuntikan dana ini. Namun pada akhirnya SoftBank membatalkan niatan tersebut.

"Investor Tesla harus bersabar dan berorientasi strategis," ungkap Nannan.  

Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi sendiri saat ini masih memiliki 5 persen saham di Tesla. Kendati demikian, baik pihak PIF Arab Saudi maupun Tesla belum memberi komentar terkait hal ini.

Baca juga: Enam Jam di Luar Angkasa Menuju Mars, Sampai Mana Mobil Tesla Elon Musk?

Untuk karyawan

Lewat sebuah postingan di blog resminya, Elon Musk mengatakan bahwa tujuan pembelian kembali seluruh saham dari investor ini adalah agar para karyawan juga bisa memiliki saham di Tesla.

Model ini sejatinya sudah diterapkan Elon Musk di SpaceX di mana karyawan saham perusahaan diprioritaskan untuk dibeli para karyawan. Dengan begitu diharapkan motivasi kerja karyawan bisa meningkat.

"Niat saya adalah agar semua karyawan Tesla tetap menjadi pemegang saham perusahaan, seperti halnya di SpaceX. Ini akan memungkinkan Anda untuk tetap berbagi di dalam perusahaan yang nilainya semakin meningkat dengan bekerja keras untuk membangun dari waktu ke waktu," ungkap Elon Musk.

Meski demikian, bukan Musk berujar bukan berarti struktur perusahaan Tesla akan dibuat serupa dengan SpaceX. Hanya saja model bisnis ini diadopsi agar perusahaan bisa berjalan dengan lebih efisien.

"Pada dasarnya, saya mencoba mencapai hasil di mana Tesla dapat beroperasi dengan sebaik-baiknya, bebas dari gangguan dan pemikiran jangka pendek sebanyak mungkin, dan di mana ada sedikit perubahan bagi semua investor kami, termasuk semua karyawan kami, mungkin," ungkap Musk.

Baca juga: Tesla Rilis Powerbank untuk Android dan iOS, Harganya Murah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com