KOMPAS.com - Terungkapnya celah keamanan pada installer Fortnite membuat sang CEO marah besar. Bukan pada celah keamanannya, tapi pada Google yang dianggap terlalu dini membeberkan keberadaan celah tersebut.
Tim Sweeney, CEO Epic Games yang merupakan pengembang Fortnite menuliskan ungkapan bernada marah pada Google lewat akun Twitter-nya. Ia mengatakan bahwa Google seharusnya tidak membeberkan celah tersebut pada publik secara detail.
"Android adalah sistem operasi terbuka. Kami merilis software untuk ini. Ketika Google mengungkapkan adanya celah keamanan, kami bekerja untuk memperbaiki dan merilis pembaruan," ungkap Sweeney.
"Satu hal yang paling tidak bertanggungjawab pada kasus ini adalah, detail teknis yang dirilis Google pada publik dengan cepat," lanjutnya.
Android is an open platform. We released software for it. When Google identified a security flaw, we worked around the clock (literally) to fix it and release an update.
The only irresponsible thing here is Google’s rapid public release of technical details.
— Tim Sweeney (@TimSweeneyEpic) August 25, 2018
Dikutip KompasTekno dari The Register, Rabu (29/8/2018), celah keamanan tersebut ditemukan oleh seorang insinyur dari Google bernama Edward. Lewat sebuah tulisan ia memaparkan betapa mudahnya seorang peretas dapat memanfaatkan celah keamanan ini.
Baca juga: Googel: File APK Fortnite Mudah Disisipi Malware
Menurut Edward, celah ini muncul karena untuk menginstal Fortnite, pengguna harus mengunduh APK dari luar Google Play Store dan menginstalnya secara manual.
Untuk proses penginstalan ini pengguna wajib menaruh APK tersebut pada storage perangkat kemudian harus memberi izin pada perangkat untuk memasang aplikasi dari pihak luar Play Store meski memiliki risiko keamanan.
Di sinilah letak lemahnya keamanan itu muncul. APK palsu yang dimodifikasi agar terdeteksi beralamatkan com.epicgames.fortnite dapat terinstal dengan mudah tanpa sepengetahuan pengguna.
Baca juga: Google dan Gamer Jadi Korban Absennya Fortnite Android di Play Store
Pengungkapan celah keamanan memang sedikit berbau "balas dendam" oleh Google pada Epic Games. Pasalnya Epic Games menolak untuk mendistribusikan game Fortnite untuk Android lewat Google Play Store.
Alasannya adalah karena Google menentukan tarif yang terlampau mahal untuk Fortnite sedangkan Fortnite sendiri adalah game yang sangat populer dan tengah naik daun di tahun 2018 ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.