Mengingatkan pada Galaxy Note 7
Pihak Samsung telah mengetahui kejadian yang menimpa Chung dan kini tengah menyelidiki kasus dimaksud.
“Kami belum menerima laporan insiden serupa yang melibatkan perangkat Galaxy Note 9,” sebut seorang juru bicara Samsung.
Peristiwa ponsel yang terbakar ini mengingatkan pada insiden Galaxy Note 7 pada 2016 lalu. Ketika itu, setelah beredar di pasaran, Galaxy Note 7 diketahui memiliii cacat desain pada baterai yang membuatnya rawan terbakar.
Samsung pun terpaksa bertindak dengan menarik kembali (recall) seluruh Galaxy Note 7 yang kadung beredar di sejumlah negara. Jumlah totalnya mencapai 2,5 juta unit. Sebagian di antaranya lalu dipermak agar aman dan dijual kembali sebagai Galaxy Note FE.
Setelah kasus Galaxy Note 7, Samsung berupaya lebih hati-hati dalam merancang baterai agar kasus serupa tidak berulang.
Baca juga: Pakai Baterai Jumbo, Samsung Jamin Galaxy Note 9 Aman
Pihak Samsung sempat menyatakan bahwa baterai di Galaxy Note 9 dipastikan keamanannya dengan pengecekan delapan langkah. Selain itu ada juga sistem pendingin berbasis air untuk meredam panas.
Galaxy Note 9 sendiri merupakan smartphone flagship terkini dari Samsung yang mengusung sejumlah pembaruan dibanding pendulunya, termasuk stylus S Pen yang kini bisa digunakan sebagai remote nirkabel.
Banderol Galaxy Note 9 dipatok sebesar 1.000 dollar AS di Amerika Serikat. Di Indonesia, perangkat ini dipasarkan seharga Rp 13,5 juta untuk versi RAM 6 GB/ storage 128 GB dan Rp 18 juta untuk versi RAM 8 GB/ storage 512 GB.
Baca juga: Mengenal Sistem Pendingin “Water Cooling” di Galaxy Note 9
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan