Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Sedang Coba Fitur Kencan ala Tinder

Kompas.com - 24/09/2018, 11:54 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sesuai janji Mark Zuckerberg, Facebook mulai menguji coba fitur kencan. Bos Facebook itu pertama kali mengumumkan fitur itu pada agenda konferensi pengembang bertajuk "F8" bulan Mei lalu.

Tepat empat bulan setelahnya, fitur yang meniru aplikasi kencan populer Tinder itu mulai diuji coba di Kolumbia. Fitur kencan Facebook akan mengandalkan algoritma yang didasarkan pada informasi apapun yang dibagikan pengguna.

Misalnya informasi tentang biografi, tempat bekerja, pendidikan, agama, tinggi badan, dan apakah mereka sudah punya anak atau belum.

Sedikit berbeda dengan aplikasi dating seperti Tinder, Facebook Dating tidak menyertakan gestur swipe (usap) untuk memilih jodoh. Keserasian dipilih berdasarkan jawaban pertanyaan personal dan kecocokan foto.

Pengguna bisa menyaring perjodohan online mereka dengan menyesuaikan jarak dan kriteria lain. Facebook pun menyeidakan opsi gender non-binary dan transgender. Jika uji coba ini sukses, Facebook berjanji akan menggulirkan fitur kencan ke negara lain.

"Kami ingin membuat produk yang membuat orang-orang ingat bahwa ada seseorang di balik profil itu dan kartu yang mereka lihat, jelas Produk Manager Facebook Dating, Nathan Sharp, sebagaimana KompasTekno rangkum dari CNBC, Senin (24/9/2018).

Lebih lanjut, Sharp ingin membuat sistem, agar pengguna tidak sekadar mempertimbangkan foto profil saja. Beberapa fitur di Facebook Dating juga melarang penggunanya untuk saling menguntit.

Pengguna juga tidak bisa mengirim pesan foto dan juga tidak bisa mengikuti orang yang tidak menanggapi mereka.

Baca juga: 200 Juta Pengguna Facebook Jomblo, Zuckerberg Ingin Carikan Jodoh

Cara Kerja Facebook Dating

Sharp mengatakan, fitur kencan sudah lama dilirik Facebook.

"Kami tahu ada 200 juta orang yang mengaku jomblo (di Facebook)," sebut Sharp.

Untuk mengakomodasi pencarian jodoh bagi 200 jutua pengguna itu, syarat usia minimal Facebook Dating adalah 18 tahun.

Tangkapan layar fitur Facebook Datingtech Crunch Tangkapan layar fitur Facebook Dating
Nantinya, pengguna dengan usia tersebut yang masih jomblo, akan diundang untuk mencoba Facebook Dating, setelah bergulir di negara masing-masing. Perlu dicatat bahwa fitur ini akan lebih dulu menyasar aplikasi mobile di iOS dan Android.

Setelah pengguna memasukkan beberapa informasi, mereka harus melengkapinya dengan foto profil yang dipilih dari foto-foto yang telah diunggah ke Facebook, ditandai oleh orang lain, atau foto lintas posting dari Instagram ke Facebook.

Pengguna juga wajib menyelesaikan 20 pertanyaan personal, misalnya "seperti apa hari yang sempurna menurut Anda" atau "Apa lagu yang selalu membuat Anda ingin bernyanyi" dan sebagainya.

Setelah itu, pengguna bisa menyaring calon jodoh terdekatnya hingga jarak maksimal 100 kilometer. Nantinya, mereka bisa menelusuri lebih dalam melalui daftar jodoh yang disarankan (Suggested list), atau mmbuka "Events" dan "Group" yang mereka ikuti untuk melihat-lihat siapa kira-kira yang cocok.

Tentu saja, pengnguna yang telah diblokir tidak akan ikut muncul, namun pengguna yang belum saling berteman, bisa jadi ikut bergabung.

Baca juga: Cerita Mark Zuckerberg Temukan Jodoh di Toilet

Untuk melihat opsi jodoh lain, pengguna cukup mengungkapkan jika mereka tidak tertarik, atau pilih foto atau pertanyaan dari profil orang yang diincar, lalu mengirimkan mereka pesan.

Mereka bisa mengirim teks atau emoji, namun tidak dengan foto. Pesan akan dikirim melalui menu khusus di Facebook Dating, bukan dialihkan ke Facebook Messenger.

Jika pesan bersambut, percakapan akan geser ke tab "Conversation". Dari sana, mereka bisa memilih, melanjutkan kencan online atau bertemu di dunia nyata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com