Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik OS Android yang Hari Ini Berulang Tahun ke-10

Kompas.com - 24/09/2018, 14:12 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tepat tanggal 23 September kemarin, sistem operasi besutan Google, Android genap berusia 10 tahun. Saat pertama kali dirilis, HTC Dream atau yang di pasar AS dipasarkan dengan nama T-Mobile G1, menjadi perangkat pertama yang menjalankan OS bernuansa hijau itu, pada 2008 silam.

Seperti tren model ponsel kala itu, HTC Dream masih dibekali tombol fisik QWERTY geser (slider) dengan trackball yang diapit tombol home dan kembali (back). HTC Dream adalah perangkat uji coba OS Android versi 1.1 dan menjadi perangkat Android prtama yang dikomersilkan.

Ponsel tersebut dirilis pada 22 Oktober dengan harga 179 dollar AS kala itu. Android versi 1.1 masih jauh dari sempurna. Fiturnya pun belum sekaya fitur Android saat ini. Seperti tidak adanya video player bawaan atau keyboard QWERTY virtual.

Belum ada Buletooth stereo, dan toko aplikasi Android saat itu masih bernama Android Market, sebelum berganti nama menjadi Google Play Store.

Baca juga: Menerka Kudapan Berawalan Q untuk Nama Android 10

Namun dibanding pesaingnya, iOS, Android menawarkan kustomisasi yang tidak tersedia di Apple iPhone 3G waktu itu. Eksistensi Android berlanjut di generasi kedua bersama operator seluler Verizon, yang meluncurkan Motorola DROID pada 5 November 2009.

Ponsel Android Pertama, HTC Dream atau T-Mobile G1 (kanan) dan program Nexus Google (kiri).Phone Arena Ponsel Android Pertama, HTC Dream atau T-Mobile G1 (kanan) dan program Nexus Google (kiri).

 

Dalam pemasarannya, Verizon dan Motorola bekerja sama untuk mengampanyekan iklan "DROID Does" yang mencakup jargon "iDon't, DROID Does".

Fitur Android semakin bertambah di genarasi kedua. Andorid 2.2 Froyo menjadi versi Android pertama yang mendukung fitur Adobe Flash.

Dengan dukungan tersebut, Google berharap selangkah lebih maju dibanding perangkat iPhone. Meski akhirnya, Adobe Flash menjadi bencana bagi pengguna Android. Banyak pengguna yang mengeluh jika Adobe Flash menguras daya dan sering membuat lag.

Cikal Bakal Program Android Murni

Kesuksesan Android berlanjut dengan Google yang merilis Nexus One. Peluncuran ini juga mengawali program Nexus Google yang digulirkan tahun 2010. Program tersebut adalah kolaborasi antara Google dan manufaktur smartphone populer, di mana perangkatnya akan didukung Android murni.

Itu artinya, perangkat tersebut akan menjadi lini pertama yang akan kebagian update versi Android. Strategi ini cukup mujur bagi Android, di mana mulai banyak vendor yang mengadopsi OS tersebut.

Baca juga: Google Umumkan Android 9 Pie Go Edition

Nexus OneGoogle Nexus One
Setiap kali update meluncur, vendor wajib menguji coba pembaruan di handset-nya.
Hal inilah yang sampai hari ini menjadi fragmentasi di ekosistem Android, yang versi terbarunya, baru bisa dinikmati kurang dari 1 persen ponsel Android di awal peluncuran.

Halaman berikutnya: Mulai populer...

Sayangnya, Google mengakhiri program Nexus pada 2015 dengan dua perangkat terakhir, Nexus 6P dan Nexus 5X dan menggantinya dengan lini Google Pixel hingga kini.

Mulai populer

Pembeda lain dari ponsel Android dan iPhone adalah desain. Di awal kemunculannya, pabrikan ponsel Android mulai mencari cara untuk menawarkan hardware yang menarik bagi konsumen.

Salah satunya adalah ukuran layar yang lebih besar dibanding iPhone. Dibandingkan iPhone 3G yang layarnya berbentang 3,5 inci, ponsel Android sudah mengusung layar 4,3 inci di Motorola DROID X.

Nyatanya, strategi yang dilakukan google cukup efektif mendongkrak pamor Android, bahkan di tahunnya yang kedua. Pada kuartal III-2010, Android menjadi OS ponsel kedua paling populer di dunia dengan pangsa pasar smartphone global 25,5 persen.

Persentase tersebut menguntit OS Symbian yang masih populer kala itu dengan persentase 36,6 persen. Sementara iOS, menjadi OS terpopuler ketiga dengan persentase 16,7 persen.

Padahal, di tahun sebelumnya, Symbian masih merajai pasar OS mobile dengan persentase 44,6 persen, disusul BlackBerry OS sebesar 20,7 persen. Sedangkan persebaran Android di pasar smartphone global masih sangat kecil dengan persentase 3,5 persen.

Namun pada kuartal IV-2010, keadaan berbalik. Android menjadi OS mobile paling banyak diadopsi. Lalu Symbian turun ke posisi kedua dengan persentase 30,6 persen, disusul iOS sebesar 16 persen di posisi ketiga.

Adopsi Android semakin merajalela. HTC meluncurkan lagi ponsel Android seperti EVO 3D, begitu pula Samsung yang merilis Galaxy S II. Motorola pun ikut meluncurkan inovasi baru di smartphone Android besutannya, Motorola Atrix 4G dengan sensor pemindai sidik jari pertama yang dirilis tahun 2011.

Motorola XoomAndroid Central Motorola Xoom
Di tahun yang sama, Googel merilis Android generasi ketiga, Android 3.1 Honeycomb untuk jajaran tablet dan Ice cream Sandwich 4.0 untuk jajaran ponsel. Motorola Xoom adalah tablet pertama yang menjajal Android Honeycomb, dengan dua tampilan panel untuk melihat e-mail dan kontak.

Baca juga: Ponsel Android Bisa Saring Telepon Spam, Caranya?

Namun, umur Android Honyecomb tak bertahan lama. Google menariknya dengan cepat, sebab meluncurkan dua sistem operasi terpisah untuk masing-masing ponsel dan tablet sangat tidak beralasan.

Setiap tahun, Android selalu meluncurkan versi barunya dengan nama panganan manis, seperti Jelly Bean, KitKat, Lollipop, Marshmallow, Nougat, Oreo, dan terakhir Pie yang menjadi Android generasi kesembilan.

Untuk saat ini, Android 9 masih terbatas di beberapa ponsel saja, seperti Pixel, Essential Phone dan OnePlus 6. Pasar Android pun semakin melebar dan mendominasi OS smartphone global.

Berdasarkan data dari Statista, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Phone Arena, Senin (24/9/2018), pada kuartal II-2018, sebanyak 88 persen smartphone di seluruh dunia yang telah terjual, menjalankan OS Android.

Sisanya, direngkuh oleh Apple iOS dengan persentase 11,9 persen. Selamat ulang tahun ke-10 Android!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com