Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Hengkang, Pendiri WhatsApp Blak-blakan soal Perselisihan dengan Bos Facebook

Kompas.com - 30/09/2018, 19:12 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Di mata Acton, Sandberg tidak benar-benar ingin mengatakan bahwa ide tersebut akan gagal mendongkrak keuntungan.

"Bukan, Anda tidak mengatakan jika (strategi) itu tidak akan berhasil. (Tapi) Anda bermaksud jika cara itu tidak akan bisa menghasilkan banyak uang," tutur Acton.

Acton tidak serta merta menganggap bahwa manajemen Facebook adalah orang-orang yang jahat. Ia lebih menggarisbawahi jika mereka adalah para pebisnis yang andal. Mereka mengagungkan prinsip bisnis, mempraktikan bisnis, dan membuat kebijakan yang tidak sesuai dengan hati nurani Acton.

Dominasi Mark Zuckerberg

Seakan mengamini selentingan kabar tentang alasan pengunduran diri Systrom dan Krieger, Acton juga menyebut jika selama mengepalai WhatsApp, Zuckerberg terlalu banyak melakukan interfensi.

Terutama soal hitung-hitungan saham. Awalnya, Acton mengira ia akan mendapatkan hasil saham secara penuh di awal, jika implementasi monetisasi Facebook berjalan secara agresif. Tapi ternyata, Zuckerberg tidak sependapat dengan klaim Acton.

Facebook pun tidak memberikan bagian saham ke Acton saat ia keluar. Acton meninggalkan Facebook setahun sebelum ia memperoleh bagian sahamnya. Kepada Forbes, Acton menunjukan tangakapan layar bagian saham yang ia terima adalah sebesar 850 juta dollar AS.

"Jadi, di penghujung hari (saat Acton kelular), saya telah menjual perusahaan saya, terjual habis. Saya akui itu," jelas Acton.

Setelah menanggalkan jabatan CEO WhatsApp, Acton mengaku akan fokus ke lembaga swadaya.

WhatsApp Mendapat Keistimewaan

Secara terpisah, setelah wawancara ini beredar di media massa, Vice President of Messeging Product Facebook, David Marcus menolak apa yang diceritakan Acton. Dilaporkan Telegraph, ia mengatakan jika apa yang diceritakan Acton berbeda dari kenyataannya.

Menurutnya, Acton dan WhatsApp justru menjadi anak emas Zuckerberg. Marcus mengungkapkan jika Acton berulangkali dilindungi dan dimanjakan oleh Zuckerberg, tapi dia dengan sengaja keluar saat menggarap proyek baru.

Acton memang diketahui sedang membangun aplikasi chat yang menjungnjung tinggi asas privasi pengguna bernama Signal.

Baca juga: Pendiri WhatsApp Keluarkan Rp 684 Miliar untuk Aplikasi Chat Pesaing

"Mark secara pribadi melindungi para pendiri (Instagram dan WhatsApp) dari apa yang biasa mereka sebut frustasi di perusahaan besar, (ia) memberi mereka otonomi yang belum pernah ada sebelumnya," jelas Marcus.

Selain itu, marcus juga menganggap jika selama ini, WhatsApp mendapat beberapa keistimewaan yang seringkali membuat kecemburuan para pegawai Facebook lainnya. Beberapa keistimewaan itu seperti mendapat meja kerja yang lebih luas, memperoleh ruang konferensi ekslusif dan kebijakan untuk tetap tenang di area kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com