Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Disebut Tanam Chip Mata-mata di Komputer Apple dan Amazon

Kompas.com - 07/10/2018, 11:02 WIB
Bill Clinten,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber CNBC

Di sisi lain, Bloomberg bereaksi dengan balik menepis bantahan Apple dan Amazon, serta ngotot dengan kebenaran laporannya karena telah dipastikan oleh sumber-sumber pemerintah dan perusahaan.

“Sebanyak 17 sumber individual, dari pihak pemerintah dan perusahaan, telah mengkonfirmasi manipulasi hardware dan elemen lain,” ujar Bloomberg.

Sementara itu, pemerintah China selaku pihak yang dituding sebagai aktor utama dalam laporan Bloomberg juga ikut bersuara.

Kementerian luar negeri China mengatakan bahwa negerinya menjunjung tinggi isu cybersecurity dan mengajak komunitas internasional untuk bekerja sama dalam menangani ancaman cyber.

“Keamanan rantai pasokan di ranah cyber adalah masalah bersama, dan China juga merupakan korban dalam hal ini,” ujar kementerian luar negeri China dalam sebuah statement.

Saham Supermicro terjun bebas

Laporan Bloomberg berimplikasi langsung kepada saham Supermicro yang harganya sempat terjun bebas sebesar 50 persen dalam sesi perdagangan hari Kamis lalu, menyusul reaksi pasar terhadap tudingan chip mata-mata.

Harga saham Apple dan Amazon juga sempat mengalami penurunan, kendati tak sebesar yang dicatat oleh Supermicro.

Supermicro sendiri adalah perusahaan Amerika Serikat yang berbasis di San Jose, California. Produk-produk board komputernya didesain di Negeri Paman Sam, tapi proses manufaktur diserahkan ke para kontraktor di China.

Nah, di mata rantai awal produksi di China inilah, chip mata-mata diduga mulai ditanamkan. Chip dibuat mirip komponen lain supaya tidak mencurigakan.

Namun, ketika ditelaah dengan lebih teliti, ditemukan bahwa keberadaan chip itu sebenarnya tak ada dalam rancangan awal board. Dengan kata lain, ada pihak yang sengaja mengubah desain board untuk menyisipkan chip mata-mata.

Board komputer hasil produksi kontraktor di China ini lantas dikirimkan ke Supermicro, yang kemudian mendistribusikannya ke perusahaan-perusahaan klien di Amerika serikat.

Upaya spionase cyber biasanya mengandalkan software. Pemakaian hardware (chip) seperti yang dituangkan dalam laporan Bloomberg jarang terjadi karena sangat sulit dilakukan.

Pihak yang berniat jahat perlu lebih dulu memahami desain sebuah produk, lalu melakukan manipulasi di pabrik, kemudian memastikan chip sampai di sasaran setelah melewati jaringan distribusi global.

“Mendapati implan hardware yang dilakukan sangat baik oleh aktor level negara seperti ini sama halnya dengan melihat unicorn melompati pelangi,” komentar Joe Grand, seorang pakar hardware, tentang betapa sulitnya melancarkan proses mata-mata cyber lewat hardware.

Toh, mungkin itulah yang benar-benar telah terjadi terhadap perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com