"Tanpa keraguan, hal ini menimbulkan kekhawatrian dalam internal Dephan," papar Bob Work, mantan Wakil Menteri Pertahanan AS yang pernah terlibat Project Maven tahun lalu.
"Google membuat kesalahan moral yang besar dengan mengatakan bahwa mereka tidak ingin menggunakan teknologi AI apapun untuk mencabut nyawa manusia. Tapi mereka tidak mengatakan apapun tentang nyawa yang bisa diselamatkan," imbuh Work.
Tentang Project Maven
Project Maven menggunakan teknologi AI yang mutakhir, digunakan untuk operasional zona perang.
Proyek ini secara resmi bernama "Algorithmic Warfare Cross-Functional Team", mengandalkan teknik yang sama yang digunakan "computer vision" yang saat ini digunakan sebagai kunci software pengenal gambar (image recognition).
Menurut kepala Project Maven, Korps Marinir Kolonel Drew Cukor, AI akan menyempurnakan analisa manusia, membantu pekerjaan yang banyak memakan waktu, namun tidak akan memilih target pertempuran.
AI akan mendeteksi rekaman video drone dan menawarkan data intelijen penting yang dibutuhkan untuk mendeteksi teroris dan mengurangi korban jiwa dari warga sipil.
Selain tidak memperpanjang kerja sama Project Maven, Google juga menelurkan prinsip etika AI, termasuk larangan internal dalam pengembangan AI yang digunakan sebagai senjata atau menyebabkan bahaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.