Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Punya “Kamar Perang” untuk Berantas Hoaks Jelang Pemilu AS

Kompas.com - 22/10/2018, 18:36 WIB
Yudha Pratomo,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Amerika Serikat akan menyambut pemilihan umum paruh waktu (midterm election), pada awal November mendatang. Seperti sebelum-sebelumnya, kabar bohong alias hoaks diperkirakan banyak beredar di media sosial.

Menyadari hal tersebut, Facebook selaku pengelola media sosial terbesar di dunia baru-baru ini membuat sebuah War Room (kamar perang) atau ruang kendali untuk memantau penyebaran kabar hoaks di jejaringnya.

War Room dibuat untuk mengidentifikasi kabar palsu dan langsung mematikannya. Bentuknya benar-benar sebuah ruangan tanpa jendela. Isinya dipadati aneka komputer dan monitor berukuran besar.

Baca juga: 4 Cara Baru Facebook Tangkal "Cyberbullying"

War Room yang berlokasi di Menlo Park, California ini diawaki oleh orang-orang yang kompeten dalam memantau konten seperti intelijen, teknisi perangkat lunak, data science, hukum, kebijakan pemerintah, dan lain-lain. 

Orang-orang tersebut akan bekerja 24 jam untuk memantau konten yang berseliweran di Facebook. Dengan demikian, isu yang muncul bisa langsung ditindak oleh para ahli secara gotong royong.

Bagaimana dengan Indonesia?

Indonesia pun mulai masuk ke dalam tahun politik. Pada 2019 mendatang, warga Tanah Air akan melaksanakan Pemilihan Presiden. Lantas apakah War Room juga akan dibuat khusus di Indonesia?

Menurut Putri Dewanti, Communication Lead Facebook Indonesia, sampai saat Facebook Indonesia belum berencana apakah War Room ini akan dibuat di Indonesia. 

"War Room belum tahu. Masih roll out di luar, belum sampai sini," kata Putri saat ditemui di kantor Facebook, Senin (22/10/2018). 

Baca juga: Tips Mengenali Hoaks dari Facebook

Ia pun tak berkomentar banyak soal ini. Pasalnya War Room sendiri masih baru hadir di dua negara yakni Amerika Serikat dan Brazil.  

"Belum tahu, soalnya baru di Amerika Serikat dan Brazil," imbuhnya. 

Rancangan dua tahun

War Room atau ruang kendali ini sendiri disebut merupakan hasil rancangan selama hampir dua tahun lamanya. 

Samidh Chakrabarti, Director of Product Management, Civic Engagement Facebook mengatakan bahwa ini adalah salah satu upaya Facebook untuk mencegah penyebarluasan berita palsu dan fitnah. 

Dikutip KompasTekno dari situs resmi Facebook, Senin (22/10/2018), Samidh mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan beberapa skenario untuk mengatasi ancaman potensial yang tersebar di platform Facebook. 

Menurut Facebook, War Room juga dibuat dengan investasi yang signifikan, baik dari sumber daya manusia maupun teknologinya. 

"Ketika semua orang berada di tempat yang sama, tim dapat membuat keputusan lebih cepat, dan segera bereaksi terhadap ancaman apa pun yang diidentifikasi oleh sistem kami. Serta dapat mengurangi penyebaran konten yang berpotensi berbahaya," tulis Samidh. 

"Tim ini juga memantau berita dan kegiatan yang terkait dengan pemilu di jejaring sosial dan media tradisional lain," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com