Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikuti WhatsApp dan Instagram, Pendiri Oculus Hengkang dari Facebook

Kompas.com - 23/10/2018, 13:47 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Facebook kembali ditinggal pejabat teras salah satu divisinya. Setelah duo co-founder Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger, kali ini giliran co-founder Oculus yakni Brendan Iribe yang hengkang dari Facebook.

Iribe telah mengonfirmasi kemundurannya pada Senin (23/10/2018). Sumber internal mengatakan bahwa alasan Iribe meninggalkan Facebook adalah persaingan tidak sehat yang dilakukan perusahaan jejaring raksasa itu.

Baca juga: 2 Pendiri Instagram Resmi Mundur, Ini Alasan Mereka

Sang sumber mengistilahkan persaingan itu "race to the bottom", yakni kondisi di mana perusahaan cenderung memotong boaya kompetisi dengan mengorbankan standar kualitas atau kemanan pekerja, menentang regulasi atau menggaji pekerja dengan upah rendah.

Dalam kasus mundurnya Iribe, Facebook disinyalir menghendaki peningkatan jumlah pengguna Oculus  virtual reality (VR) sebanyak mungkin, tapi dengan mengorbankan pioritas untuk memberikan pengalaman VR yang berkualitas tinggi.

Meski demikian, layaknya Systrom dan Krieger, Iribe juga menuliskan salam perpisahan dengan bahasa yang lebih diplomatis.

"Bekerja bersama orang-orang bertalenta di Oculus dan Facebook telah menjadi pengalaman paling transformatif dalam karir saya," tulis Iribe.

"Kesuksesan Oculus hanya terwujud karena kerja keras tim yang luar biasa. Saya ingin mengucapkan terima kasih ke semua pihak yang telah menjadi bagian dari perjalanan yang luar biasa ini," lanjutnya.

Baca juga: Pendiri WhatsApp Mengaku Jual Data Pengguna ke Facebook

Oculus memulai debutnya melalui kampanye Kickstarter tahun 2012 silam. Kemudsian diakusisi Facebook tahun 2014 dengan nilai akusisi 2 miliar dollar AS kala itu. 

Sebelum Iribe, pendiri sekaligus kreator Oculus, Palmer Luckey, lebih dulu hengkang dari Facebook, tepat tiga tahun setelah diakuisisi. Oculus Rift adalah salah satu headset yang dikembangakn Oculus VR di bawah Facebook dan dirilis tahun 2016.

Pada tahun yang sama dengan kepergian Luckey, pendiri WhatsApp Brian Acton meninggalkan Facebook, disusul rekannya sesama co-counder WhatsApp, Jan Koum, pada awal 2018. Seperti Oculus, Instagram dan WhatsApp merupakan perusahaan yang dicaplok oleh Facebook. 

Bagaimana dengan masa depan Oculus?

Dengan mundurnya Iribe, masa depan game Oculus VR Rift meninggalkan pertanyaan. Diketahui, tim Oculus sedang menggodok sekuel Rift 2 saat ini.

Dari laporan Trusted Reviews sebagaimana KompasTekno rangkum, Selasa (23/10/2018), Facebook mengatakan proyek Rift 2 tak lantas berhenti karena mundurnya Iribe. Mereka hanya mengatakan belum siap membicarakan proyek tersebut.

"Kami belum siap membicarakan versi Rift selanjutnya, tapi PC VR masih menjadi kategori yang kami investasi. (Proyek) itu masih menjadi strategi kami," jelas pihak Facebook.

Facebook juga menambahkan bahwa Nate Mitchell akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan tim Rift/PC sepeninggal Iribe.

Baca juga: Headset VR Oculus Quest Meluncur, Bisa Dipakai Nge-game Tanpa PC

Kembali ke Iribe, dalam pengumumannya ia mengatakan akan beristirahat setelah berkarir selama 20 tahun, untuk melangkah ke babak baru dalam karirinya. Iribe resmi mundur setelah meluncurkan Oculus Go.

Sesuai namanya, Oculus Go menyasar kelas menengah untuk memberikan pengalaman VR. Oculus akan mulai memasarkan headset baru Oculus Quest tahun depan dengan banderol 399 dollar AS (sekitar Rp 6 jutaan).

Oculus Quest digadang menjadi alternatif tengah antara Oculus Go dan Oculus Rift. Strategi ini dianggap sebagai langkah Facebook yang hanya fokus menarik konsumen awam daripada meningkatkan performa peraangkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com