Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apple Selidiki Dugaan Pekerja Anak Dijadikan "Robot" di China

Kompas.com - 01/11/2018, 17:01 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber ABS-CBN

KOMPAS.com - Apple tengah melakukan investigasi ke salah satu pabrik pemasok Apple Watch di China.

Investigasi itu dilakukan setelah perusahaan teknologi asal Cupertino itu mendapat laporan dari kelompok buruh bahwa pemasok mempekerjakan buruh anak-anak yang diperlakukan layaknya robot untuk merakit Apple Watch.

Menurut lembaga swadaya Student and Scholars Against Corporate Misbehavior (SACOM) yang berbasis di Hong Kong, beberapa pekerja yang masih duduk di bangku sekolah dipaksa bekerja demi memperoleh gelar kejuruan, termasuk melakukan shift malam.

Dari 28 siswa pekerja di pabrik Chongqing, SACOM mengatakan jika semua anak-anak itu tidak melamar kerja secara suka rela. Mereka dipekerjakan dengan kedok magang.

SACOM menambahkan jika fenomena "magang" ini marak dilakukan pabrik-pabrik di China. Banyak pabrik yang bekerja sama dengan sekolah kejuruan untuk dipekerjakan.

Mereka akan mengisi slot divisi yang kosong, yang ditinggal pegawai tetapnya untuk cuti liburan Natal.

"Ijazah kami akan ditahan oleh sekolah jika kami menolak untuk datang," aku salah satu siswa yang mengambil jurusan e-commerce.

Baca juga: Cerita Pekerja Gudang Amazon yang Terpaksa Kencing di Botol

Memang, program magang di beberapa pabrik diizinkan oleh undang-undang ketenagakerjaan di China untuk kasus tertentu. Namun apa yang ditemukan SACOM, para anak magang tersebut bekerja dengan bidang yang tidak sesuai dengan jurusan yang mereka pilih.

Tindakan itu melanggar sejumlah undang-undang ketenagakerjaan di China tentang program magang di pabrik.

"Kami seperti robot di lini produksi. Kami mengulang prosedur yang sama sebanyak ratusan bahkan ribuan kali setiap hari, seperti robot," aku salah satu siswa berusia 18 tahun.

Beberapa siswa juga mengaku dipaksa mengambil jam malam yang dimulai pukul 8 malam hingga 8 pagi dengan waktu istirahat yang terbatas.

"Kami segera menginvestigasi laporan yang menyebut penambahan siswa magang pada bulan September yang bekerja melebihi batas waktu dan bekerja di shift malam," jelas perwakilan Apple, Wei Gu, sebagaimana KompasTekno rangkum dari ABS CBN, Kamis (1/11/2018).

Menurut Wei, Quanta Chingqing adalah pemasok baru Apple dan telah diaudit sebanyak tiga kali antara Maret dan Juni.  Pabrik tersebut dioperasikan oleh Quanta Computer, salah satu manufaktur asal Taiwan. Hasil audit itu menemukan tidak ada pekerja magang. 

Menurut SACOM, para siswa tersebut tersebar di seluruh pabrik. Kebanyakan dari mereka dipos pada lini pemasangan, yang menyatukan komponen Apple Watch yang tidak lolos uji kualitas.

"Pabrik itu tidak akan bisa beroperasi tanpa pekerja siswa," aku salah satu siswa.

Dari laporan ini, SACOM meminta Apple untuk segera menindaklanjuti temuannya, dan mengaturnya dalam kebijakan ketenagakerjaan Apple serta pemerintah daerah dan pusat China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ABS-CBN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com